Menyatukan Hati dan Mengukuhkan Asa Muhammadiyah di Tanah Suci
MAKKAH, Suara Muhammadiyah – Di bawah pancaran Sang Surya yang selalu setia menyinari kota suci Makkah, tempat jutaan hati bertaut dalam silaturahim, doa dan gema Mars Muhammadiyah “Sang Surya”. Sebagai rukun Islam kelima, momentum ibadah haji senantiasa menjadi panggilan universal yang menyatukan umat Muslim dari berbagai penjuru dunia, merajut tali persaudaraan, dan membuka ruang pertukaran gagasan yang mencerahkan.
Di antara lautan jemaah yang memenuhi setiap sudut kota yang diberkahi ini, denyut dakwah dan persaudaraan Muhammadiyah menghangat dalam gelaran istimewa: Temu Haji Muhammadiyah 1446 H. Bertajuk "Mabrur Hajiku, Berkah Negeriku", pertemuan yang diinisiasi oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi ini menjadi manifestasi dari semangat fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) yang senantiasa mengalir dalam sanubari setiap kader dan warga persyarikatan.
Bertempat di Musala Hotel Safwat Al-Sharooq, Raudhah, Makkah Al Mukarramah, pada Kamis, 16 Dzulhijjah 1446 H atau bertepatan dengan 12 Juni 2025 M, Temu Haji ini menjadi oase setelah puncak ibadah Haji. Warga Muhammadiyah Muhammadiyah dari berbagai belahan dunia maupun tanah air saling menguatkan dan merangkai langkah dakwah ke depan.
Ketua PCIM Arab Saudi, Hanif Asaduddin, menyampaikan bahwa Temu Haji kali ini memiliki nuansa spesial di tengah dinamika peraturan haji yang ketat dari pemerintah Arab Saudi. "PCIM Arab Saudi harus menyesuaikan dengan berbagai peraturan-peraturan baru terkait haji dan umrah," ujarnya.
PCIM Arab Saudi, yang berdiri sejak 2017 dan kini memiliki 100 anggota, terus menunjukkan perannya dalam melayani umat. Selain mengelola zakat, infak, dan shadaqah melalui Lazismu, PCIM Arab Saudi juga memiliki usaha Batik Zam Zam Tower yang bekerja sama dengan Toko Suara Muhammadiyah.
Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Dr Diyah Puspitarini, MPd, dalam sambutannya turut membawa pesan dari Ketua Umum PP Muhammadiyah maupun PP ‘Aisyiyah. Ia menekankan pentingnya semangat berdakwah melalui persyarikatan Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, maupun organisasi otonom.
Ia juga mengajak seluruh kader untuk menguatkan keluarga sakinah. Menurutnya tantangan Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah saat ini yaitu bagaimana menyemai keluarga sakinah di tataran akar rumput dan masyarakat.
Diyah mengingatkan bahwa ibadah haji adalah cerminan dari ibadah seseorang secara keseluruhan. "Kita harus semakin mendekatkan diri kepada Allah SwT, baik dengan beribadah," tutur Diyah. Baik melalui ibadah mahdhah (ibadah khusus) maupun ghairu mahdhah (ibadah umum).
Selain itu, Diyah pun berharap haji dapat memperkuat bangsa dan negara agar menjadi negeri yang baldatun thayibatun wa rabbun ghafur, yaitu negeri yang makmur dan dirahmati Allah SwT.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara, Muhammad Qorib, turut hadir dan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan informasi penting. Ia mengumumkan bahwa Muktamar Muhammadiyah ke-49 akan berlangsung pada tahun 2027 di Sumatera Utara.
Dengan 27 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang tersebar di wilayahnya, Muhammad Qorib mengajak seluruh kader dan jamaah untuk menyukseskan Muktamar tersebut. "Mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak," pintanya.
Salah satu usulan menarik yang muncul dalam Temu Haji ini datang dari KBIHU Aisyiyah Surakarta. Mereka mengharapkan adanya hotel Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Arab Saudi. Usulan ini didasari oleh pesatnya perkembangan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di berbagai daerah di Indonesia, sehingga dianggap sudah saatnya untuk mengembangkan Amal Usaha di Tanah Suci. (Riz)