LANGSA, Suara Muhammadiyah - Upaya pemulihan layanan kesehatan pascabencana di wilayah Langsa Lama, Provinsi Aceh, terus dilakukan oleh Tim UMY Rescue 2025. Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan ialah penyerahan alat kesehatan berupa tensimeter (alat ukur tekanan darah) ke sejumlah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
Bantuan ini dinilai krusial mengingat Langsa Lama merupakan salah satu kawasan dengan jumlah ibu hamil yang cukup tinggi, sementara ketersediaan alat medis dasar sempat terganggu akibat banjir yang melanda wilayah tersebut. Kondisi darurat pascabencana sebelumnya memaksa tenaga kesehatan di tingkat desa memberikan layanan dengan keterbatasan fasilitas.
Bahkan, dalam situasi tersebut tercatat tiga ibu hamil harus menjalani proses persalinan dengan dukungan peralatan medis yang sangat terbatas. Padahal, tensimeter merupakan alat vital untuk memantau kondisi ibu hamil, khususnya dalam mendeteksi risiko hipertensi yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
“Pada masa itu, kami benar-benar bekerja dalam kondisi darurat. Alat tensi tidak tersedia di Poskesdes, sehingga setiap kali membutuhkan pemeriksaan tekanan darah, kami harus meminjam ke Puskesmas Langsa Lama,” ungkap Rafika Balqis, salah satu bidan di Poskesdes Gampong Pondok Pabrik, Ahad (21/12).
Ia menjelaskan, kondisi tersebut kerap membuat pelayanan kesehatan dilakukan secara terburu-buru, terutama saat menangani ibu hamil dengan kondisi mendesak yang memerlukan pemantauan intensif.
Menjawab kebutuhan tersebut, Tim UMY Rescue 2025 menyalurkan bantuan alat kesehatan secara terarah ke tiga Poskesdes, yakni Gampong Pondok Pabrik, Gampong Seulalah Baru, dan Gampong Pondok Kemuning. Masing-masing Poskesdes menerima satu unit alat tensi untuk mendukung pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat desa.
Anggota Pelaksana II UMY Rescue 2025 sekaligus dokter gigi, Dr. drg. Laelia Dwi Anggraini, Sp.KGA, menjelaskan bahwa penyaluran alat kesehatan dilakukan berdasarkan kondisi dan kebutuhan lapangan.
“Seluruh hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berupa empat tensi digital dan empat tensi manual diperuntukkan bagi Puskesmas. Sementara itu, lima tensi digital tambahan diserahkan ke RS Langsa Lama karena alat medis di rumah sakit tersebut juga sempat terendam banjir,” jelas drg. Laelia kepada Humas UMY secara daring.
Ia menambahkan, kondisi semakin parah karena letak RS Langsa Lama yang berdekatan langsung dengan sungai, sehingga terdampak cukup signifikan saat banjir terjadi.
Menurut drg. Laelia, penyerahan alat kesehatan ini merupakan bagian dari upaya memastikan layanan kesehatan dasar kembali berjalan optimal, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi.
“Alat sederhana seperti tensi memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan keselamatan pasien. Dengan dukungan ini, diharapkan layanan kesehatan di RS Langsa Lama maupun Poskesdes dapat kembali berjalan normal dan mampu menangani pasien rujukan dengan lebih baik,” ujarnya.
Selain penyaluran alat kesehatan, Tim UMY Rescue 2025 juga melakukan kunjungan ke rumah ibu yang melahirkan saat kondisi banjir masih berlangsung. Dalam kunjungan tersebut, tim memberikan pendampingan psikososial dengan mengkaji potensi masalah pascapersalinan serta memberikan dukungan emosional kepada ibu dan keluarga agar proses pemulihan berjalan lebih optimal. (NF)

