BANTUL, Suara Muhammadiyah — Di tengah memanasnya kondisi bangsa dengan maraknya aksi protes, pembakaran gedung, hingga penjarahan, Muhammadiyah mengajak umat untuk tetap tenang dan meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. Hal ini disampaikan Fathurrahman Kamal dalam Pengajian Ahad Kliwon di Masjid Al Musannif, Tamantirto, Bantul, Ahad (31/8).
Menurutnya, gejolak sosial yang terjadi akhir-akhir ini, termasuk pembakaran Mapolda DIY, pendudukan Gedung DPR, hingga penjarahan rumah pribadi anggota Dewan, menunjukkan masyarakat tengah menuntut hak. Namun, KH Fathurrahman mengingatkan bahwa cara-cara anarki bukanlah karakter umat Islam.
“Protes boleh, menuntut keadilan juga boleh. Tapi merusak bukan akhlak Muhammad SAW. Kalau halte dirusak, gedung dibakar, yang memperbaiki dengan uang siapa? Ujungnya pajak kita juga,” tegasnya.
Dalam ceramahnya, ia mencontohkan peristiwa wafatnya seorang pemuda ojol bernama Affan Kurniawan (21) yang menjadi korban saat melintas di jalur demo. Menurutnya, kerja keras mencari nafkah dengan cara halal, meski sederhana, lebih mulia di sisi Allah dibanding jabatan tinggi yang disertai korupsi.
“Di hadapan Allah, tidak ada beda antara presiden dan ojol. Yang penting bagaimana cara mencari rezeki dan untuk apa digunakannya,” ungkapnya.
KH Fathurrahman juga mengingatkan pentingnya meneladani Rasulullah SAW sebagai rahmatan lil ‘alamin. Ia mencontohkan kisah Sumamah bin Utsal yang akhirnya masuk Islam berkat perlakuan penuh kasih dari Nabi, tanpa cacian dan kekerasan. “Dakwah itu rahmat, bukan demo apalagi bakar-bakar,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyinggung pula diskusi tokoh Muhammadiyah dengan Presiden Prabowo. Menurutnya, apapun gejolak politik yang terjadi, pada akhirnya negeri ini akan kembali mendekap umat islam.
“Kalau negeri ini untung, umat Islam yang paling untung. Kalau rugi, umat Islam juga yang paling rugi. Maka mari kita jaga bangsa ini dengan tenang, berdoa, dan meneladani Nabi,” pesannya.
Pengajian ditutup dengan doa bersama untuk bangsa dan para pemimpin, khususnya agar masyarakat senantiasa diberi ketenangan dan keselamatan dalam menghadapi situasi yang semakin dinamis. (Hadi/Nurvi)