UMRI: Di Usia 17, Ia Telah Dewasa Sebelum Waktunya

Publish

27 June 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
62
Istimewa

Istimewa

UMRI: Di Usia 17, Ia Telah Dewasa Sebelum Waktunya

Oleh: Agus setiyono, Sekretaris PW Muhamadiyah Jambi

Akhir Juni 2025 menjadi penanda penting bagi Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI)—sebuah titik sejarah di mana kampus ini genap berusia 17 tahun. Dalam perhitungan sipil, usia 17 disebut sebagai gerbang kedewasaan. Tapi bagi UMRI, ia tak hanya dewasa secara angka. Ia telah matang secara cita dan langkah.

Di tengah gegap gempita dunia akademik yang kadang lebih gaduh daripada substansial, UMRI berdiri anggun sebagai institusi yang tak ingin sekadar tumbuh, apalagi hanya menjadi bagian dari statistik kampus swasta di Indonesia. Ia ingin hidup, menghidupi, bahkan mentransformasi peradaban. Dan tampaknya, keinginan itu tak hanya mengendap dalam angan.

Dengan jumlah mahasiswa yang terus meningkat—bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas yang menjanjikan—UMRI perlahan namun pasti menapaki tangga kematangan. Di tengah era di mana banyak kampus menjelma sekadar pabrik ijazah, UMRI mencoba menjadi rumah intelektual. Ia bukan sekadar bangunan beton dan ruang kelas ber-AC, tapi tempat bercambahnya gagasan dan cita.

Adalah Dr. H. Saidul Amin, sosok yang tak hanya menjadi rektor, tetapi sekaligus arsitek kultural kampus ini. Di antara deretan rektor kampus Muhammadiyah, beliau menjadi satu-satunya yang diberi mandat ganda: menakhodai UMRI di Pekanbaru, sekaligus memimpin Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Perlis, negara bagian Malaysia. Amanah ini bukan tanpa risiko. Sebab, memimpin satu kampus saja sudah cukup membuat kepala pening, apalagi dua—dan lintas negara pula.

Namun sejarah tak pernah ditulis oleh mereka yang memilih nyaman. Di periode pertama kepemimpinannya, Dr. Saidul Amin tidak sibuk menyesuaikan kursi dengan tubuhnya, tapi justru membesarkan tubuh institusi agar muat menampung impian banyak orang. UMRI tak dibesarkan dengan pidato, tetapi dengan kerja keras, integritas, dan keuletan yang tak banyak dipahami di ruang-ruang rapat yang hanya gemar membuat spanduk visi-misi.

Dan yang menarik, UMRI di tangan Saidul Amin bukan hanya berdampak ke dalam, tetapi juga memancar ke luar. Ibarat lilin yang menerangi sekitarnya, sinar UMRI kini menjadi referensi inspiratif bagi kampus-kampus Muhammadiyah lainnya, khususnya di Sumatera. Tanpa mengecilkan peran kampus-kampus Muhammadiyah yang telah lebih dulu mapan dan berdiri, kepemimpinan Dr. Saidul Amin telah menjadi semacam katalis perubahan, yang memperlihatkan bahwa kampus Muhammadiyah bisa tampil unggul, progresif, bahkan berekspansi lintas batas negara.

Tentu beliau tidak sendiri. Di belakang kemajuan UMRI berdiri banyak tokoh, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan simpatisan Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan sabar menyiram dan memupuk pohon pendidikan ini. Kampus swasta, sebagaimana kita tahu, sering dianggap sebagai pilihan kedua. Tapi UMRI membalik stigma itu. Ia bukan alternatif, melainkan jawaban.

Kini, pada usia 17 tahun di penghujung Juni 2025 ini, UMRI tidak lagi sekadar remaja. Ia adalah pemuda tangguh dalam ranah pendidikan, yang sudah menulis bab pertama sejarahnya di kertas peradaban. Ia mungkin belum sempurna, tapi siapa pula yang berharap kesempurnaan dari lembaga yang hidup di negeri yang lebih sibuk mengurus masalahnya daripada buku?

UMRI hadir bukan hanya untuk meluluskan sarjana, tetapi untuk melahirkan kader peradaban. Di bawah panji Muhammadiyah, ia bergerak membawa obor pencerahan, dari Riau ke Semenanjung Melayu, dari ruang kelas ke medan pengabdian.

Maka untuk UMRI, teruslah melangkah. Jangan takut pada angin perubahan, karena kapal besar memang diciptakan bukan untuk berlabuh di dermaga, tapi untuk mengarungi samudra sejarah.

Selamat Milad ke-17, Universitas Muhammadiyah Riau. Engkau bukan hanya tumbuh—engkau sedang menggugah.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Palestina selalu di Hati Oleh: Donny Syofyan Seiring dengan genosida yang dilakukan Israel di Gaza....

Suara Muhammadiyah

15 November 2023

Wawasan

Ibu Single Parent dalam Mendidik Anak Mandiri  Oleh: Leonita Siwiyanti Peran ibu single pare....

Suara Muhammadiyah

26 April 2025

Wawasan

Upaya IMM dalam Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Oleh: Hendra Apriyadi Kekerasan di satuan pend....

Suara Muhammadiyah

17 October 2023

Wawasan

Anak Saleh (7) Oleh: Mohammad Fakhrudin Perlu ditegaskan kembali bahwa anak saleh bukan sesuatu y....

Suara Muhammadiyah

5 September 2024

Wawasan

Oleh: Abdul Rohman, Mahasiswa Institut Agama Islam Al Ghuraba Jakarta Media sosial saat ini sudah t....

Suara Muhammadiyah

7 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah