MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional dengan memborong lima medali pada ajang Abdidaya Ormawa 2025, kompetisi penganugerahan Ormawa se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemendikti Saintek RI. Gelaran yang berlangsung di UMM Dome, Universitas Muhammadiyah Malang, pada 4–6 Desember 2025 ini menjadi panggung pembuktian bagi tiga tim Ormawa terbaik UMY.
Capaian lima medali tersebut menandai peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, ketika UMY meraih tiga medali. Adapun tiga tim yang berkompetisi bersama ratusan Ormawa dari seluruh Indonesia adalah Nursing Care Club (NCC) Emergency FKIK UMY, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fisipol UMY, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Penelitian Mahasiswa (KPM) UMY.
UMY meraih Juara 1 Poster Terinformatif melalui NCC Emergency FKIK UMY dan Juara 3 Poster Terinformatif oleh IMM Fisipol UMY. Selain itu, UKM KPM UMY berhasil meraih Juara 2 Tim Pelaksana dengan Strategi Pemberdayaan Paling Efektif, serta Juara 2 Dosen Pendamping dengan Pemahaman Pemberdayaan Masyarakat Terbaik. UMY juga dinobatkan sebagai Juara 4 Perguruan Tinggi Terinovatif, melengkapi raihan prestasi tahun ini.
Menanggapi pencapaian tersebut, Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Karir (DKK) UMY, Zain Maulana, Ph.D., mengungkapkan bahwa peningkatan prestasi ini merupakan hasil evaluasi dan penyempurnaan berkelanjutan. “Yang pertama tentu belajar dari pengalaman sebelumnya, apa yang kami anggap belum sempurna, kami upayakan untuk disempurnakan,” ujarnya dalam wawancara pada Senin (8/12).
Zain menekankan bahwa salah satu faktor penilaian penting di kompetisi Abdidaya terletak pada kualitas laporan dan proses visitasi. Karena itu, tim pendukung DKK bekerja keras memastikan seluruh kegiatan yang telah dijalankan terdokumentasi dengan baik dan selaras dengan proposal. “Di lapangan, kami harus benar-benar menjalankan kegiatan sesuai proposal, karena yang mereka nilai adalah laporan kita,” tambahnya.
Salah satu penghargaan yang paling mencuri perhatian adalah Juara 2 Dosen Pendamping dengan Pemahaman Pemberdayaan Masyarakat Terbaik yang diraih oleh Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng., mantan Rektor UMY sekaligus dosen pendamping UKM KPM UMY. Zain menilai komitmen dan passion Prof. Gunawan dalam mendampingi mahasiswa menjadi faktor penting keberhasilan tersebut.
“Saya melihat komitmen Prof. Gunawan sangat kuat; ada passion yang besar di situ,” ungkap Zain. Lokasi pendampingan yang jauh di Dlingo tidak menjadi halangan, karena konsistensi dan ketekunan beliau membuat proses pendampingan berjalan optimal. Terlebih, bidang pendampingan berupa budidaya jambu sangat sesuai dengan latar belakang keilmuan Prof. Gunawan, sehingga memberikan nilai lebih bagi reviewer.
Terkait dua penghargaan poster yang diraih oleh NCC dan IMM Fisipol UMY, Zain menegaskan pentingnya unsur visual dalam kompetisi ini. “Visual menjadi sangat penting karena yang dinilai adalah kemampuan menampilkan informasi secara menarik dan informatif,” jelasnya.
Untuk ke depan, Zain berharap prestasi UMY dapat terus meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas. Ia menargetkan peningkatan jumlah proposal Ormawa yang berpartisipasi serta keragaman Ormawa yang ikut serta dalam Abdidaya. DKK juga mendorong Ormawa mengeksplorasi ajang kompetisi lainnya, termasuk kompetisi kewirausahaan yang relevan dengan pemberdayaan masyarakat.
“Dengan semakin banyak partisipasi dari mahasiswa dan Ormawa, akan lebih mudah bagi kami memetakan potensi. Harapannya, semakin banyak yang ikut, semakin besar peluang UMY untuk menang,” pungkasnya. (FU)


