TAKENGON, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) melalui Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana kembali menorehkan langkah nyata. Mengemban amanah Tridarma Perguruan Tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. UNMUHA melaksanakan Field Study dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pada 1–3 Agustus 2025 di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah.
Kegiatan ini melibatkan para dosen dan mahasiswa diantara nya Dosen Magister Manajemen Pascasarjana UNMUHA Erlinda, Marlizar, Surna Lastri, Febyolla Presilawati, untuk turun langsung berinteraksi dengan para pelaku usaha kopi lokal. Mereka tak hanya sekedar mengamati, tetapi ikut belajar dan berdiskusi mengenai proses bisnis, inovasi produk, hingga strategi pemasaran yang telah menjadikan kopi Gayo dikenal hingga mancanegara.
Sejumlah UMKM kopi unggulan menjadi tujuan pembelajaran, di antaranya Seladang Café di Bener Meriah, Galeri Kopi Indonesia, dan Kala Temu Café di Aceh Tengah. Di setiap lokasi, mahasiswa berkesempatan melihat dari dekat proses pengolahan biji kopi, manajemen usaha, hingga upaya kreatif dalam mempromosikan kopi khas Gayo.
Dalam rangka memperkuat jejaring, Febyolla Presilawati, selaku Kepala Lembaga Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama (KUIK) sekaligus dosen Magister Manajemen, mewakili Rektor UNMUHA menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan ketiga mitra tersebut.
“Kerja sama ini tidak hanya memperluas jejaring UNMUHA, tetapi juga memastikan mahasiswa mendapat pengalaman lapangan yang relevan, serta membuka ruang riset dan kolaborasi berkelanjutan bagi pengembangan UMKM,” tutur Febyolla.
Kesepakatan ini akan diimplementasikan melalui pendampingan manajerial, pengembangan inovasi produk, serta promosi kopi Aceh agar mampu menembus pasar yang lebih luas.
Ely Safrida, ketua pelaksana kegiatan, menegaskan bahwa kolaborasi langsung dengan pelaku usaha memberikan mahasiswa wawasan yang menyeluruh terkait peluang dan tantangan dunia usaha kopi. Hal senada disampaikan Ismanto, ketua rombongan mahasiswa, yang melihat pengalaman ini sebagai modal strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal.
Ketua Program Studi Magister Manajemen, Erlinda, menegaskan bahwa kegiatan PkM, Field Study dan Praktek Mata Kuliah ini memiliki peran strategis dalam membentuk lulusan yg tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga adaptif, invatif dan relevan terhadap kebutuhan dunia praktisi, khususnya UMKM.
Selain memperkuat jaringan kerja sama, kegiatan ini menjadi media penerapan ilmu yang dipelajari di kelas ke dalam realitas dunia usaha. Sinergi antara kampus dan pelaku usaha kopi Gayo diharapkan mampu mendorong keberlanjutan ekonomi berbasis potensi lokal.
Dengan langkah ini, UNMUHA tidak hanya mengajarkan teori di kelas, tetapi benar-benar menyatukan ilmu, riset, dan aksi nyata untuk keberlanjutan UMKM kopi Gayo yang menjadi kebanggaan Aceh dan Indonesia. (Agusnaidi B/Riz/Ha)