PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Memasuki Tahun Akademik 2025/2026, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) kembali melakukan rekrutmen pegawai untuk mengisi 36 formasi, yang terdiri dari 23 formasi dosen dan 13 formasi tenaga kependidikan (Tendik).
Rekrutmen diawali dengan proses pendaftaran yang telah dibuka secara daring melalui laman karir.umri.ac.id pada 11–16 Agustus 2025. Berdasarkan data panitia, terdapat 992 pelamar yang mendaftar, dengan rincian 387 orang melamar sebagai dosen dan 605 orang sebagai tendik.
Seleksi administrasi yang berlangsung pada 11–19 Agustus 2025 menghasilkan 100 peserta lolos, terdiri dari 55 calon tendik dan 45 calon dosen. Tahapan berikutnya adalah Tes Computer Based Test (CBT) yang dilaksanakan pada 23 Agustus 2025. Hasil CBT menyatakan 54 peserta lolos, dengan perincian 33 tendik dan 21 dosen.
Para peserta yang berhasil melewati tahap CBT selanjutnya akan mengikuti tes wawancara dan microteaching pada 26–29 Agustus 2025.
Rekrutmen tahun ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan dosen dan tendik di beberapa Fakultas, antara lain Fakultas Teknik, Fakultas MIPA dan Kesehatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Komunikasi, serta Fakultas Kedokteran. Formasi dosen yang dibuka meliputi Prodi Mesin Otomotif, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Kimia, Farmasi, Kebidanan, Manajemen, Humas, dan Kedokteran, sementara untuk tenaga kependidikan salah satunya tendik pascasarjana.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum UMRI, Raja Suci Harlizah, SE, MM., menyampaikan bahwa rekrutmen ini merupakan bagian dari komitmen UMRI dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul.
“Rekrutmen ini kita lakukan secara terbuka, profesional, dan berjenjang, sehingga diharapkan dapat melahirkan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten serta sejalan dengan visi misi UMRI menuju kampus unggul dan Islami,” ujarnya.
Wakil Rektor II Umri Dr H Baidarus, MM, MAg., menegaskan bahwa proses rekrutmen dosen dan tendik Umri dilakukan secara selektif, transparan, dan sesuai prosedur kelembagaan.
“Bagi pelamar yang sudah mendaftar melalui sistem karir Umri, tahap pertama adalah seleksi administrasi. Peserta yang lulus administrasi akan mengikuti tes Computer Based Test (CBT) untuk menggali potensi akademik. Hasil CBT akan menjadi dasar penilaian dengan standar nilai tertentu sebelum peserta melanjutkan ke tahap wawancara,” ujar Dr Baidarus.
Lebih lanjut, Wakil Rektor II Umri ini memaparkan, proses wawancara mencakup berbagai aspek, antara lain akidah, etika dan sikap (attitude), serta aspek teknis sesuai bidang keilmuan atau pekerjaan. Ia juga menambahkan, setiap calon pegawai juga akan dinilai dari sisi pemahaman dan pengamalan ajaran Islam, kemampuan membaca Al-Qur’an, serta komitmen terhadap pengembangan Muhammadiyah dan Umri.
“Kita berharap pegawai yang diterima tahun ini benar-benar terseleksi dengan baik, memiliki dedikasi tinggi, dan mampu memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan Umri dan Muhammadiyah. Sesuai arahan Rektor, seleksi akan dilakukan secara ketat agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menjadi pilar pengembangan institusi ke depan,” pungkas Dr Baidarus.
Seluruh rangkaian seleksi akan berakhir dengan pengumuman kelulusan pegawai pada 30 Agustus 2025 yang akan datang setelah memperoleh pengesahan dari Badan Pembina Harian (BPH) Umri melalui pengumuman resmi disampaikan kepada publik. (Muhansir)