SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Kajian Ahad Pencerah yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya mengusung tema “Spirit Al-Maun: Pemberdayaan UMKM Berbasis Komunitas” berlangsung di Masjid Al-Badar, Gayungan. Kegiatan ini turut menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, sebagai pembicara.
Dalam pemaparannya, Anwar Abbas menyampaikan bahwa orang yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi pihak yang menguasai masa depan. Sebab, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi kunci utama dalam menguasai sektor ekonomi.
“Persaingan masa depan kita adalah persaingan dalam bidang ilmu pengetahuan, tekonogi, serta dunia bisnis,” ucapnya pada Ahad (22/6).
Untuk itu, Muhammadiyah perlu merancang program-program unggulan di bidang ekonomi dan bisnis. Namun, menurut Anwar, sebelum merancang program tersebut, Muhammadiyah harus terlebih dahulu menanamkan mentalitas wirausaha dibandingkan employing mentality. “Untuk menjadi kaya, ada sunnatullah-nya, yaitu jadi pengusaha. Kalau ada orang kaya bukan pengusaha, patut dipertanyakan kekayaannya,” ujarnya.
Anwar menjelaskan bahwa salah satu sunnatullah yang dipraktikkan oleh orang-orang kaya adalah gemar menabung, menghindari hutang, hidup sederhana, serta menerapkan prinsip menjual dengan harga terjangkau. “Inilah empat sikap yang dimiliki saudara kita dari China, yang mengantarkan mereka menjadi orang-orang kaya. Selain itu, mereka juga menerapkan entrepreneur mentality. Maka tiru itu,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar juga menyampaikan, terdapat lima kelompok ekonomi yang perlu dibangun, yaitu: ekonomi organisasi, ekonomi pengurus, ekonomi anggota, ekonomi umat dan ekonomi bangsa.
Oleh karena itu, menurut Abbas, hal pertama yang perlu dikerjakan bersama untuk meraih kekayaan adalah melakukan hijrah mental terlebih dahulu. “Terutama mental anak-anak didik kita, agar mereka memiliki kecerdasan finansial,” paparnya. (Tia)