Aplikasi MKCH Muhammadiyah dan Perkaderan di PTMA

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
85
Foto Istimewa

Foto Istimewa

"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (Q.S. At Taubah : 105)

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Pengajian rutin Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) dengan luring dibuka oleh Islami, S.Si.T., M.Keb. Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan Universitas Muhammadiyah Kudus, dan menghadirkan pembicara Dra. Muamaroh, M.Hum., Ph.D. dengan moderator Fida Maisa Hana, S.Kom., M.Kom, Senin, 4 Agustus 2025.

Muamaroh yang juga Direktur Pesantren Mahasiswa KH Mas Mansyur Universitas Muhammadiyah Surakarta menyampaikan materi tentang ‘Aplikasi Matan Keyakinan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah dan Perkaderan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) ”, yang dihadiri Pengurus Badan Pembina Harian, Dosen dan Tenaga Kependidikan UMKU.

Sedangkan Muamaroh yang juga Tim Asistensi/Pengembang Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjelaskan MCKHM.

Pertama, Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah, merupakan Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

Kedua, Islam sebagai rahmat dan hidayah Allah SWT, Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.

Ketiga, Berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rosul, Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW; dan Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

Keempat, Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi 4 (empat) bidang, yaitu pertama ‘Aqidah, bahwa Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam, kedua Akhlak, bahwa Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia, ketiga Ibadah, bahwa Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia, keempat, Muamalah Duniawiyah, yaitu : Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Kelima, Menuju adil, makmur dan diridhoi Allah SWT, Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT: “BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo).

Muamaroh yang juga Anggota Majelis Pembina Kader Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menjelaskan kembali bahwa aplikasi MKCHM di PTMA dengan menjadi rujukan dalam penyusunan rencana strategis, pembuatan kebijakan, penyusunan program & kegiatan, pemilihan strategi, pencapaian sasaran dalam menjadikan PTMA, sebagai universitas yang berkualitas dan berdampak,  menjadi ruh dalam upaya meningkatkan Kesejahteraan Civitas akademika PTMA, menjadi rujukan membangun sarana prasarana (bangunan Gedung, laboratorium, fasilitas umum, dll.) serta membangun reputasi PTMA yang unggul dan berkemajuan.

Muamaroh menjelaskan kembali bahwa Reputasi PTMA adalah persepsi atau citra yang terbentuk di benak masyarakat mengenai suatu entitas, baik itu individu, organisasi, atau lembaga. Reputasi dibangun dari berbagai faktor, termasuk Prestasi: Kualitas dan pencapaian yang diraih oleh entitas tersebut,  Integritas: Kejujuran, etika, dan konsistensi dalam tindakan, Kualitas: Standar kinerja dan produk/layanan yang ditawarkan, Keterbukaan: Transparansi dalam informasi dan komunikasi, serta tanggung jawab: Kemampuan untuk memenuhi janji dan mengatasi masalah.

Muamaroh yang juga lulusan Doktoral dari Charles Darwin University Australia menegaskan kembali bahwa untuk mewujudkan prestasi, reputasi dan rekognisi PTMA tersebut  maka landasan dan tujuan dalam bekerja. 

Pertama, Landasan dalam bekerja  sebagaimana Al Qur’an Surat  (Q.S.) At Taubah ayat 105, yang artinya Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” . 

Kedua, Landasan dalam bekerja sebagaimana  Q.S. Al Kahfi ayat 7, yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya”.

Ketiga, Landasan dalam bekerja sebagaimana Q.S.  Al Isro ayat 7, yang artinya “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai”.

Keempat, Tujuan dalam bekerja, sebagaimana Q.S. Al Baqoroh ayat 200, yang artinya “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat”.

Dan Q.S. Al Baqoroh ayat 201-202, yang artinya Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka, Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Mahacepat perhitungan-Nya”. (Supardi)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BLORA, Suara Muhammadiyah - STKIP Muhammadiyah Blora kembali membuka pendaftaran mahasiswa baru Gelo....

Suara Muhammadiyah

25 April 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lazismu berkolaborasi dengan BCA Syariah dalam Program Qurbanmu ....

Suara Muhammadiyah

13 June 2025

Berita

GRESIK, Suara Muhammadiyah - SMP Muhammadiyah 9 Sidayu Gresik kembali menunjukkan komitmennya dalam ....

Suara Muhammadiyah

19 July 2024

Berita

PESISIR SELATAN, Suara Muhammadiyah — Ribuan warga Aisyiyah se-Sumbar menghadiri pengajian tin....

Suara Muhammadiyah

23 October 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas....

Suara Muhammadiyah

14 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah