Cerdas Melalui Kebiasaan Membaca

Publish

4 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
71
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Cerdas Melalui Kebiasaan Membaca 

Oleh: Amalia Irfani, Sekretaris LPP PWM Kalbar/Dosen IAIN Pontianak 

Menjadi berilmu, berwawasan luas, meningkatkan empati bahkan lebih dewasa dalam melewati cabaran hidup salah satunya ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bacaan. Hal ini tentu sangat lumrah karena, tidak hanya memberikan pengetahuan, wacana dan paradigma berpikir, membaca terbukti memberikan rasa aman, nyaman dan bahagia.

Aktifitas yang sebenarnya telah tertanam sejak  di bangku sekolah dasar, namun untuk mempertahankan budaya baik tersebut tidak semudah seperti angan. Perlu kebiasaan, lingkungan dan mungkin juga pemaksaan agar aktifitas membaca lekat dan dekat dengan keseharian individu. 

Jika di masa lampau saat internet belum menjadi kebutuhan primer manusia dalam kehidupan sosial,  membaca merupakan salah satu kebutuhan untuk mengerjakan tugas sekolah, dan ukuran individu disebut pintar atau sebaliknya. Maka sekarang aktifitas tersebut mulai hilang tergantikan oleh kecanggihan AI yang siap membantu dalam sekejap. 

Padahal dulu, perlu waktu panjang, semangat pantang menyerah untuk  mendapatkan ilmu hingga menyebrang ke negeri orang, berpindah dari guru satu ke guru lainnya.  Nilai hidup yang menurut penulis sudah perlahan memudar, walaupun tidak semua pejuang ilmu demikian, namun gencarnya homogenisasi penggunaan AI bukan mustahil akan menggeser semangat tersebut, terlebih untuk generasi Z, Alfa dan menyusul Beta yang dibesarkan menyenangi aktifitas praktis, cepat, tanpa harus repot. 

Aktifitas Membaca 

Membaca mungkin dianggap aktifitas tidak begitu penting oleh generasi yang dibesarkan dengan kecanggihan teknologi. Karena sekarang AI telah bermetamorfosa sesuai kebutuhan siapun, tua maupun muda apapun jenjang profesinya. Berbeda bagi generasi sebelumnya yang menjadikan membaca sebagai aktifitas atau habit  menyenangkan, bahkan kebutuhan hidup. 

Tahun 70-90an saat wajah percetakan mendominasi, surat kabar, majalah, tabloid, buletin, serta komik menjadi   sebuah kesenangan masyarakat tanpa ada batas usia. Generasi milineal seperti saya pernah merasakan dunia membaca komik merupakan kesukaan atau hobi sampai membuat lupa waktu, lalai dengan aktifitas sosial yang sepertinya juga dialami oleh generasi Z dan Alpha sekarang. Hanya terdapat perbedaan mendasar aktifitas literasi lewat membaca langsung (baca, buku) dengan membaca melalui perangkat elektronik. 

Maka ada identitas melekat pada individu yang suka membaca (kutu buku), misalnya karena keseringan membaca maka mata menjadi mudah lelah sehingga membutuhkan alat bantu bernama kacamata. Lalu muncul stigma,  individu yang mengunakan kacamata adalah ciri khas seseorang cerdas atau pintar. Stigma tersebut semakin kesini tidak lagi sama, sebab faktanya banyak generasi muda diusia belia harus menggunakan kacamata bukan karena telah banyak buku yang dibaca, tetapi memiliki gangguan penglihatan, seperti rabun jauh atau rabun dekat karena aktifitas menggunakan gawai tanpa durasi waktu minimal. 

Penulis sempat menyebarkan google form dan diisi oleh sekitar 110 mahasiswa Kota Pontianak. Walau tidak 100 persen, masih ada 20-30 persen gen Z yang mengaku suka dan senang membaca buku. Mereka pun sebenarnya menyadari urgensi membaca bagi kesehatan diri dan kecerdasan intelektual. Hanya saja memang godaan bermain game misalnya tidak dapat mereka hindari karena menyenangkan dan dapat dilakukan kapan dan dimanapun. 

Fakta sosial diatas menunjukkan bahwa keadaan manusia akan menyesuaikan zamannya. Hal tersebut bisa dibedah dalam empat teori utama perubahan sosial, yakni teori evolusi, konflik, siklus dan fungsionalis. Teori siklus misalnya, menggambarkan pemenuhan kebutuhan manusia adalah proses dinamis dan berkelanjutan, tidak seperti garis lurus tetapi bisa saja bergelombang. Hal ini bermakna bahwa siapapun kita akan beradaptasi dengan lingkungan agar bisa bertahan hidup. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Ortom Tempat Berkarya, Bukan Untuk Kepentingan Pribadi Oleh: Kens Geo Danuarta Kader IPM Lampung Ti....

Suara Muhammadiyah

26 June 2024

Wawasan

Jalan Juang IMM Akan Berlabuh ke Mana? Oleh : Aldekum Fatih Rajih, Sekretaris Umum PC IMM UIN Raden....

Suara Muhammadiyah

21 June 2024

Wawasan

Gerakan IMM dalam Lintasan Peradaban (2) Oleh: Hilma Fanniar Rohman, Dosen Perbankan Syariah, Unive....

Suara Muhammadiyah

10 May 2024

Wawasan

Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu Oleh: Mohammad Fakhrudin Di dalam bukunya Kuliah Akhlaq (hlm. 134-....

Suara Muhammadiyah

28 June 2024

Wawasan

Oleh: Bahrus Surur-Iyunk Agaknya kita yang telah menjalani Ramadhan beberapa hari ini harus menguku....

Suara Muhammadiyah

20 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah