MALANG, Suara Muhammadiyah - Darul Arqam Madya Nasional (DAMNas) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Malang (PC IMM) Malang Raya resmi dibuka pada Sabtu (20/12/2025) di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Arjosari, Kota Malang. Kegiatan perkaderan utama yang mengusung tema `Dialektika Manusia dan Teknologi di Era Society 5.0` ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia.
Kegiatan pembukaan berlangsung meriah dengan dihadiri oleh beberapa tokoh, diantaranya adalah Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur Dr. Ramliyanto, SP., MP., Komisioner KPU Jawa Timur Choirul Umam, S.Pd., Wakil Rektor III UMM Dr. Nur Subeki, S.T., M.T., Wakil Ketua PDM Kota Malang Ibnu Mujahidin, Ketua DPD IMM Jawa Timur drh. Devi Kurniawan, M.M., Ketua Umum PC IMM Malang Raya Kelvin Argo Beni, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan pembukaan, Ketua Umum PC IMM Malang Raya, Kelvin Argo Beni mengungkapkan bahwa DAMNas Malang Raya didesain sebagai wahana untuk mengupgrade kapasitas diri, update skill, sehingga dapat menjadi kader madya yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
"Hari ini arus informasi yang mengalir ke kader-kader IMM begitu cepat. Dulu kita masih bisa meng-crosscheck setiap informasi. Tapi kini dengan adanya AI, kita sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu," ujarnya. Dengan begitu, ia berharap DAMNas kali ini dapat menyiapkan kader-kader yang melek teknologi dan melek literasi digital guna menghadapi tantangan yang ada hari ini.
Komisioner KPU Jawa Timur Choirul Umam, S.Pd. mengungkapkan bahwa dalam dunia sekarang ini kita harus menggunakan pengetahuan untuk menyaring segala informasi yang diberikan kepada kita. Sehingga dapat diketahui makna diluar dan didalam fenomena tersebut.
Ia mencontohkan bagaimana filsafat ilmu melahirkan tiga pilar utama dalam critical thinking, yakni ontologi, epistemologi,dan aksiologi. Oleh sebab itu, baginya generasi muda harus memanfaatkan pengetahuan yang semakin berkembang. "Tidak ada yang diragukan dari diri kawan-kawan untuk menggunakan prompt sebagai pemanfaatan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan kita," ujarnya.
Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Nur Subeki, S.T., M.T. turut memaparkan realitas penggunaan AI yang kini telah merambah hingga ke hal-hal paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Meski AI menawarkan kemudahan, ia mengingatkan adanya risiko manipulasi yang semakin canggih.
"AI mulai aktif digunakan untuk berbagai hal, bahkan mempertanyakan hal sepele pun kini bertanya menggunakan AI. Namun, kita harus waspada karena AI dapat digunakan untuk memanipulasi, mulai dari gambar hingga kata-kata," tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa dengan memahami pola bisnis digital, seseorang dapat lebih dini mendeteksi potensi penipuan atau manipulasi tersebut.
Diakhir, Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur Dr. Ramliyanto, SP., MP. menyampaikan materi dengan tema "Dare to Dream, Rise to Become". Ia menyoroti tantangan nyata Generasi Z di dunia kerja yang terus berevolusi. Ia juga mengingatkan agar para kader tidak memiliki penyesalan dalam hidup dengan terus memperkaya diri melalui literasi dan belajar tanpa henti
"Menjadi muda itu advantage atau keunggulan. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Tidak bisa anda gunakan hanya untuk scroll TikTok atau Instagram. Nanti penyesalannya waktu sudah tua. Harusnya anda sekarang banyak membaca buku," ujarnya,
Ia juga memberikan pesan kepada kader-kader IMM untuk percaya pada potensi diri sendiri. "Selalu ingat bahwa kamu lebih berani dari yang kamu percaya, lebih kuat dari yang terlihat, dan lebih pintar dari yang kamu kira," pesannya.

