SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Melanjutkan momentum dari bulan pertama yang berfokus pada persiapan dan koordinasi, proyek pengabdian masyarakat "DIGINARA: Digitalisasi Pembelajaran Adaptif Berbasis Canvas LMS untuk Inklusi dan Kemandirian SLB Surya Gemilang" telah berhasil menyelesaikan bulan kedua dengan pencapaian signifikan dalam pengembangan Learning Management System (LMS) dan konten digital. Tim pelaksana dari ITESA Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang telah bekerja keras untuk mewujudkan kerangka awal menjadi platform yang fungsional dan materi pembelajaran yang interaktif.
Proyek DIGINARA, yang dipimpin oleh Nurul Huda sebagai Ketua Pelaksana, dengan keahliannya di bidang Rekayasa Perangkat Lunak dan Image Processing, bersama dosen anggota pelaksana Alfa Yuliana Dewi yang berfokus pada Sistem Informasi, dan Khoerul Soleh yang ahli dalam Ilmu Manajemen, serta mahasiswa anggota pelaksana Khansa Aulia Nissa'adah, Muhammad Alif Notonegoro, Rahmat Riansyah, dan Rahma Suryaningtyas Wibowo, dari ITESA Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang, terus berkomitmen untuk menyediakan solusi digital yang adaptif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB Muhammadiyah Surya Gemilang. Bulan kedua ini menjadi fase krusial dalam pembangunan infrastruktur digital dan penyusunan materi ajar yang akan digunakan.
Salah satu pencapaian utama di bulan kedua adalah keberhasilan instalasi dan konfigurasi awal Canvas LMS. Tim teknis proyek DIGINARA dari ITESA Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang, dengan bimbingan langsung dari Nurul Huda yang memiliki keahlian mendalam dalam Rekayasa Perangkat Lunak, telah melakukan serangkaian langkah untuk menyiapkan platform ini agar dapat diakses dan digunakan oleh SLB Muhammadiyah Surya Gemilang. “Proses ini meliputi persiapan server (jika self-hosted) atau pengaturan akun Canvas Cloud, instalasi dasar sistem, serta konfigurasi awal pengaturan pengguna, peran (admin, guru, siswa), dan interface yang disesuaikan,” ungkap Nurul dalam keterangannya, Jum’at (19/9).
Fokus utama dalam konfigurasi ini adalah memastikan bahwa Canvas LMS memiliki antarmuka yang ramah pengguna dan adaptif untuk ABK, sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan di bulan pertama. Penyesuaian dilakukan pada aspek visual seperti kontras warna, ukuran font, dan tata letak navigasi agar lebih intuitif dan mudah diakses oleh siswa dengan berbagai jenis kebutuhan. Keberhasilan instalasi ini menjadi fondasi teknis yang kokoh, memungkinkan langkah selanjutnya dalam pengisian konten dan pelatihan.
Pengembangan Modul Pembelajaran Digital
Seiring dengan pembangunan platform, tim proyek DIGINARA juga mencurahkan perhatian besar pada pengembangan modul pembelajaran digital yang berbasis multimedia dan interaktif. Modul-modul ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan unik ABK, memastikan bahwa materi ajar tidak hanya informatif tetapi juga menarik dan mudah dicerna.
Alfa Yuliana Dewi, dengan keahliannya di bidang Sistem Informasi dan desain instruksional, memimpin tim dalam proses pengembangan konten ini. Dengan pemahaman mendalam tentang bagaimana informasi dapat distrukturkan dan disajikan secara efektif dalam lingkungan digital, ia memastikan modul-modul yang dibuat mengintegrasikan berbagai elemen multimedia seperti gambar, audio, video sederhana, dan animasi untuk menyajikan informasi secara visual dan auditif. Selain itu, fitur interaktif seperti kuis sederhana, aktivitas drag-and-drop, dan simulasi dasar disematkan untuk mendorong partisipasi aktif siswa dan memberikan umpan balik instan. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa, memfasilitasi pemahaman, dan mengakomodasi beragam gaya belajar ABK.
Untuk memastikan adopsi dan pemanfaatan optimal dari Canvas LMS dan modul pembelajaran digital, tim DIGINARA juga telah memulai penyusunan materi pelatihan yang komprehensif untuk guru dan siswa. Materi ini dirancang untuk meningkatkan literasi digital mereka dan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk berinteraksi secara efektif dengan platform baru.
Materi pelatihan guru mencakup panduan langkah demi langkah mengenai penggunaan dasar Canvas LMS, seperti login, navigasi, mengunggah materi ajar, membuat tugas dan kuis, serta memantau progres siswa. Sementara itu, materi pelatihan untuk siswa ABK dirancang dengan pendekatan yang sangat visual dan sederhana, fokus pada pengenalan antarmuka, cara mengakses modul, dan melakukan interaksi dasar. Penyusunan materi ini melibatkan pertimbangan matang terhadap tingkat pemahaman dan kebutuhan adaptasi yang beragam dari para peserta pelatihan.
Khoerul Soleh, dengan latar belakangnya di bidang Ilmu Manajemen, berperan penting dalam memastikan bahwa seluruh proses pengembangan ini berjalan efisien dan terorganisir. Kontribusinya dalam manajemen proyek membantu mengkoordinasikan tim teknis dan konten, memastikan bahwa semua tahapan pengembangan berjalan sesuai jadwal, sumber daya dialokasikan secara optimal, dan potensi risiko dapat dimitigasi. Keahlian ia memastikan bahwa proyek tetap berada di jalur yang benar menuju tujuan akhir.
Penyelesaian bulan kedua dengan fokus pada pengembangan LMS dan konten digital telah membawa proyek DIGINARA selangkah lebih dekat pada tujuannya. Dengan platform yang siap dan materi ajar yang mulai terbentuk, tim pelaksana dari ITESA Institut Teknologi Statistika dan Bisnis Muhammadiyah Semarang kini siap untuk memasuki fase pelatihan intensif bagi guru dan siswa di bulan berikutnya. Kami optimis bahwa upaya ini akan secara signifikan meningkatkan kualitas pembelajaran inklusif di SLB Muhammadiyah Surya Gemilang.