YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Moehi National Competition (MONACO) ke-10 tahun 2025 ditutup, Sabtu (30/8). Event tahunan yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta ini diikuti lebih dari 2.122 siswa SMP/SMA sederajat seluruh Indonesia dengan mempertandingkan 21 cabang lomba. Dalam kompetisi selama 3 hari tersebut MTSN 1 Kota Malang memboyong piala Kemendibudristek. SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul berhasil memboyong piala dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Lalu, piala Kementerian Pemuda dan Olahraga diraih oleh SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Tahun ini MONACO mengangkat tema bertema “Forge Your Legacy, Seize the Glory – Monaco Await Your Victory!” Kegiatan penutupan ini dihadiri oleh Dr. Drs. Kasiyarno, M.Hum selaku Wakil Ketua Majelis Dikdasmen & PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selain itu juga hadir Achmad Muhamad, M.Ag selaku Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PWM D.I. Yogyakarta, Dra. Sri Istifada, M.Si selaku Pimpinan Majelis Dikdasmen & PNF PDM Kota Yogyakarta.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Drs. H. Herynugroho, M.Pd., mengatakan bahwa Kompetisi MONACO 2025 yang sangat ketat ini akan sangat bermanfaat untuk karakter seorang pelajar. Kompetisi dapat mendorong segala spesies untuk bisa bertahan hidup. Menurutnya karakter yang berkembang saat murid mengikuti kompetisi adalah meningkatkan kinerja dan mendorong munculnya sebuah inovasi dalam pemecahan masalah. Kompetisi juga meningkatkan motivasi pelajar dan pengalaman belajar murid untuk bekal di masa depan. Selain itu kompetisi juga akan melatih ketrampilan soial pelajar.
Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, yang meliputi aspek verbal dan non-verbal, serta kemampuan untuk memahami, merespons, dan mengelola emosi dalam hubungan sosial. Karakter dalam kompetisi mengacu pada kualitas diri yang dibentuk melalui proses kompetisi, yang meliputi nilai-nilai seperti kejujuran, sportivitas, kerja sama tim, tanggung jawab, dan adaptabilitas, serta kemampuan untuk mengatasi tantangan dan berkembang. Kompetisi yang sehat dapat menjadi sarana untuk mengembangkan karakter positif, mendorong pertumbuhan pribadi, dan membentuk individu yang tangguh serta berintegritas.
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta sebagai barometer sekolah Muhammadiyah di Indonesia terus berinovasi dalam layanan jasa pendidikan. Saat ini sekolah dengan julukan Muhi tersebut memiliki program unggulan pembelajaran Bahasa Inggris bersama Teachcast With Oxford US, bekerjasama dengan ACT, Educations Solutions Limited (ACT) International untuk melaksanakan program Global Assessment Certificate (GAC).
"Prestasi SMA Muhi terbaru adalah pada 2025 ini lebih dari 330 lulusan SMA Muhi lolos PTN dan PTS favorit di Indonesia seperti UGM, UII, UNDIP, UI, ITB, UMY. Peserta didik SMA Muhi selama tahun 2024/2025 berhasil meraih 736 kejuaraan dari tingkat daerah sampai internasional,” pungkasnya.
Acara MONACO 2025 ini secara resmi ditutup Dr. Drs. Kasiyarno, M.Hum. Ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Muhi karena berhasil menyelenggarakan kegiatan ini. Dr. Drs. Kasiyarno, M.Hum menuturkan bahwa sekolah muhammadiyah selalu didorong sebagai sekolah pusat keunggulan. Menurutnya sekolah pusat keunggulan Muhammadiyah ini diberikan sebagai pengakuan atas konsistensi sekolah dalam mencetak lulusan yang berprestasi, berwawasan global, mandiri, dan berakhlak mulia.
Penilaian yang ketat dilakukan berdasarkan berbagai indikator, termasuk kualitas pendidikan, pengelolaan sekolah, inovasi program keahlian, serta kontribusi sekolah terhadap pengembangan masyarakat dan dakwah Islam. Setelah acara penutupan selesai, acara dilanjutkan dengan acara malam puncak MONACO#10. Kegiatan malam puncak diisi dengan berbagai pertunjukan band sekolah Moehi Harmony dan hadirnya bintang tamu lokal Yogyakarta. Sebelum penampilan Band dilakukan penyerahan secara simbolis 3 piala untuk 3 sekolah. (Yusron)