BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah – Jumat, 11 April 2025 Masjid Muhammadiyah Al-Muhajirin kembali menggelar kegiatan donor darah ke-34, bekerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI Banjarmasin. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (11/04/2025) ini mendapat sambutan hangat dari para jamaah dan masyarakat umum yang antusias berpartisipasi.
Ketua Masjid Muhammadiyah Al-Muhajirin, Dr. M. Arif Budiman, menjelaskan bahwa donor darah telah menjadi agenda rutin sebagai bagian dari komitmen sosial masjid kepada masyarakat. “Donor darah ini merupakan wujud kepedulian kami kepada para pasien yang membutuhkan darah di berbagai rumah sakit yang tersebar di Banjarmasin,” ujar Arif. Ia menambahkan bahwa sejak Februari 2025, frekuensi kegiatan ditingkatkan dari dua bulan sekali menjadi sebulan sekali untuk mendukung ketersediaan stok darah secara lebih optimal.
Arif yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PDM Kota Banjarmasin, menegaskan peran strategis Muhammadiyah dalam membangun kepedulian sosial. “Sebagai ormas yang bergerak di bidang agama, pendidikan, dan sosial, Muhammadiyah selalu aktif memberikan kontribusi terbaik untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” tambahnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari pihak PMI Banjarmasin. Indra, perwakilan dari UDD PMI Banjarmasin, menyampaikan bahwa pasca Idul Fitri biasanya menjadi masa yang cukup krusial dalam pemenuhan kebutuhan darah. “Setiap habis lebaran, stok darah di PMI selalu defisit karena kegiatan donor darah dari instansi biasanya belum berjalan. Alhamdulillah, Masjid Al-Muhajirin HKSN ini adalah instansi pertama yang menggelar kegiatan donor darah setelah Idul Fitri, jadi kami sangat terbantu,” ungkapnya.
Suasana kegiatan yang digelar di pelataran belakang masjid tampak hangat dan penuh semangat kebersamaan. Dengan tetap mengikuti prosedur kesehatan dan pemeriksaan awal oleh tim medis, para peserta dari berbagai kalangan baik jamaah masjid maupun masyarakat umum berpartisipasi dengan tertib.
Kegiatan ini menegaskan peran masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan kemanusiaan, serta contoh nyata kolaborasi antara lembaga keagamaan dan lembaga sosial seperti PMI dalam melayani umat dan masyarakat secara luas. (n)