PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menyelenggarakan Artificial Intelligence kuliah umum Public Lecturer Session dengan mengusung tema “: Opportunities, Challenges, and Ethical Frontiers”, pada Jumat (9/5/2025).
Kegiatan yang digelar di Auditorium Kampus Utama Umri ini menghadirkan narasumber istimewa, Prof Dr Shahrulniza Musa Bin Musa dari Universiti Kuala Lumpur, Malaysia. Beliau dikenal sebagai pakar di bidang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dengan berbagai kontribusi akademik dan penelitian internasional. Dalam kegiatan ini turut hadir dekan beserta wakil dekan dan seluruh dosen dari fakultas ilmu komputer serta ratusan mahasiswa.
Dekan Fasilkom Doni Winarso MKom mengatakan, teknologi khususnya AI, menjadi salah satu kebutuhan utama di berbagai sektor kehidupan saat ini—baik di dunia industri, pendidikan, kesehatan, hingga pelayanan publik.
“Kegiatan Public Lecturer Session ini merupakan bagian dari upaya kami di Fakultas Ilmu Komputer untuk memperluas wawasan dan pemahaman mahasiswa terhadap perkembangan teknologi terkini, khususnya dalam bidang Artificial Intelligence (AI),” katanya.
Sebagai civitas akademika di bidang ilmu komputer, Fasilkom memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu menguasainya dan menggunakannya secara bijak.
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini kita tidak hanya akan mendengarkan paparan materi dari narasumber, tetapi juga diharapkan aktif berdiskusi dan bertanya, agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam,” tambahnya.
“Kami sangat antusias menyambut kehadiran Prof Dr Shahrulniza Musa Bin Musa dari Universiti Kuala Lumpur. Beliau adalah sosok yang memiliki keahlian dan pengalaman panjang dalam pengembangan AI, sehingga kehadiran beliau tentu akan memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi kita semua,” pungkas Doni.
Dalam sesi kuliah umum yang bersempena dengan Milad Ke-17 Umri ini, mengambil tema “Artificial Intelligence: Opportunities, Challenges, and Ethical Frontiers”, Prof Dr Shahrulniza Musa Bin Musa menyampaikan pengantar mendalam mengenai konsep dasar Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Prof Shahrulniza menjelaskan, bahwa AI merupakan simulasi kecerdasan manusia dalam mesin, yang memungkinkan mesin tersebut untuk menjalankan berbagai tugas kompleks seperti penalaran, pembelajaran, hingga pemecahan masalah.
“Artificial Intelligence (AI) merupakan simulasi kecerdasan manusia yang ditanamkan ke dalam mesin, sehingga mesin tersebut mampu menjalankan berbagai tugas kompleks seperti berpikir logis, belajar dari data, hingga memecahkan masalah secara mandiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Shahrulniza juga memaparkan tentang sejumlah sub bidang utama dalam AI yang saat ini berkembang pesat.
“Pertama adalah pembelajaran mesin atau Machine Learning, yaitu teknologi yang memungkinkan algoritma untuk belajar secara otomatis dari data. Kemudian ada pembelajaran mendalam atau Deep Learning, yang merupakan bagian dari Machine Learning dengan pendekatan yang lebih kompleks melalui penggunaan jaringan saraf tiruan,” paparnya.
Selain itu, beliau juga memperkenalkan konsep AI Generatif atau Generative AI, yakni bentuk AI yang memiliki kemampuan menciptakan konten baru, seperti teks, gambar, suara, maupun video.
“AI memiliki dampak global yang sangat besar. AI kini menjadi kekuatan revolusioner yang mampu mengubah berbagai sektor industri, mulai dari kesehatan, keuangan, hingga pendidikan. Teknologi ini juga menjadi motor pendorong pertumbuhan ekonomi global,” tutupnya.
Di akhir sesi, beliau mengajak seluruh peserta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi era AI, tidak hanya dengan menguasai teknologinya, tetapi juga memahami aspek etika dan tanggung jawab dalam penggunaannya. (Walida)