YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah Sapen kembali menyelenggarakan Gebyar Literasi ke-10 tahun 2025 sebagai wujud konsistensi sekolah dalam membangun budaya literasi dan penguatan kompetensi peserta didik. Kegiatan tahunan yang telah menjadi ikon sekolah tersebut berlangsung meriah dengan berbagai lomba literasi, olahraga, hingga teknologi informasi, serta diikuti ratusan siswa dari kelas 1 hingga kelas 5. Puncak perayaan digelar di halaman Masjid Safinatunnajah SD Muhammadiyah Sapen dan dihadiri oleh sejumlah pejabat pendidikan Kota Yogyakarta.
Dalam penyelenggaraannya, Gebyar Literasi ke-10 menghadirkan beragam cabang lomba yang dirancang untuk menstimulasi minat baca, kreativitas, keterampilan berpikir kritis, serta sportivitas siswa. Cabang yang diperlombakan meliputi literasi baca-tulis, literasi Sains, literasi digital, literasi numerasi, dan literasi bercerita. Selain itu, kompetisi olahraga seperti atletik dan sepak takraw turut menyemarakkan acara, memberi kesempatan bagi siswa menunjukkan kemampuan fisik dan kerja sama tim.
Pada bidang sains dan teknologi, Gebyar Literasi juga menampilkan lomba STEM serta kompetisi coding yang menjadi salah satu kegiatan paling diminati. Melalui kegiatan ini, sekolah berupaya menyiapkan siswa menghadapi tantangan era digital dengan mengasah kemampuan pemecahan masalah, logika pemrograman, dan kreativitas teknologi sejak usia dini.
Kepala SD Muhammadiyah Sapen, Agung Rahmanto, S.H., M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gebyar Literasi bukan hanya ajang lomba, melainkan ruang pembiasaan. “Kami ingin literasi menjadi budaya yang tumbuh dari kebiasaan sehari-hari siswa. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya berkompetisi, tetapi juga berproses, berkolaborasi, dan menghargai karya,” ujarnya.
Puncak kegiatan Gebyar Literasi ke-10 turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, S.E., M.Si. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kota Yogyakarta, Mujino, S.Pd., M.Acc. dan pengawas Kemantren Gondokusuman, SUprapti, M.Pd.. Kehadiran para pejabat tersebut menjadi bentuk apresiasi terhadap komitmen SD Muhammadiyah Sapen dalam meningkatkan mutu pendidikan dan menghadirkan inovasi pembelajaran.
Dalam sambutannya, Budi Asrori mengapresiasi upaya sekolah yang secara konsisten membangun budaya literasi melalui pendekatan yang menyenangkan dan relevan. “SD Muhammadiyah Sapen menunjukkan bahwa literasi dapat dikemas kreatif, integratif, dan mampu menyentuh banyak aspek perkembangan anak. Ini menjadi contoh praktik baik bagi sekolah-sekolah lain di Kota Yogyakarta,” katanya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang dan pembukaan pameran literasi yang menampilkan hasil karya siswa. Gebyar Literasi ke-10 menjadi bukti nyata bahwa sekolah dapat berperan aktif dalam membangun ekosistem literasi yang kuat, inovatif, dan berkelanjutan bagi generasi masa depan.


