Gelorakan Dakwah Ramah Lingkungan dari Masjid

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
291
Training of Trainers (ToT) Audit Energi dan Penguatan Dakwah Ramah Lingkungan

Training of Trainers (ToT) Audit Energi dan Penguatan Dakwah Ramah Lingkungan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dengan penuh semangat, H. Muhammad Jamaludin Ahmad, S.Psi., Psikolog, Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah, mengisi acara Training of Trainers (ToT) Audit Energi dan Penguatan Dakwah Ramah Lingkungan dengan pantun segar yang mengundang senyum peserta. 

“Makan mie ayam memakai sumpit, tambah nikmat ditemani jahe panasnya. Kita gelorakan etos dari masjid kita bangkit. Ingat, apapun masalahnya masjid solusinya,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah. Acara berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 19-22 Agustus 2025. Bertempat di Hotel SM Tower Malioboro Yogyakarta. 

Dalam kesempatan itu, Jamaludin menegaskan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban yang mampu menghadirkan solusi atas berbagai persoalan umat dan masyarakat. Menurutnya, masjid ramah lingkungan adalah gerakan nyata yang menunjukkan bukti keimanan sekaligus wujud kepedulian sosial.

“Masjid Muhammadiyah ramah lingkungan, cabang dan ranting yang unggul, hanya akan lahir jika para pimpinan dan kader selalu menghidupkan nilai tajdid: kreatif, inovatif, dan solutif,” katanya.

Salah satu inovasi yang tengah dijalankan LPCRPM adalah Akademi Marbot Masjid Muhammadiyah (AM3) dan Gerakan Masjid Percontohan. Program ini dirancang untuk mentransformasi masjid Muhammadiyah menjadi masjid makmur memakmurkan—yakni masjid yang hidup, berdaya, dan memberikan manfaat seluas-luasnya.

Melalui program tersebut, masjid diharapkan menjadi pusat dakwah sekaligus ruang relasi sosial yang aman, nyaman, bersih, serta mampu menjawab kebutuhan umat lintas generasi selama 24 jam. Masjid juga diarahkan menjadi pusat pendidikan kaderisasi marbot, model pemberdayaan ekonomi, hingga wadah pengembangan digitalisasi dakwah.

Untuk mewujudkan visi tersebut, LPCRPM PP Muhammadiyah menetapkan sejumlah kriteria masjid unggulan, di antaranya: milik resmi Muhammadiyah dengan SK takmir persyarikatan, pelaksanaan ibadah sesuai keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid, tersedianya kajian rutin al-Islam dan Kemuhammadiyahan, program pemberdayaan ekonomi dan sosial, ramah lingkungan, ramah disabilitas dan lansia, ramah anak, serta dikelola secara akuntabel dengan integrasi keuangan bersama Lazismu.

Jamaludin menutup pesannya dengan mengutip KH. Yunus Anis: “Apabila ada desa yang aman, masjid dan langgarnya yang bersih lagi besar, serta pengajiannya yang teratur – sedang penduduk di situ selalu membicarakan hal keislaman – tentulah dapat dipastikan bahwa di situ ada gerombolan Muhammadiyah dan perbuatan-perbuatan dari usahanya.”

Dengan semangat itu, Muhammadiyah meneguhkan kembali komitmennya menjadikan masjid sebagai pusat dakwah ramah lingkungan, sekaligus mercusuar kemajuan umat dan bangsa. (diko)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilaya....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lazismu terus berkomitmen meningkatkan layanannya sebagai salah sat....

Suara Muhammadiyah

1 February 2024

Berita

ACEH, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh menyelenggarakan Pengajian Ramad....

Suara Muhammadiyah

22 March 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas Muhammad....

Suara Muhammadiyah

22 March 2024

Berita

BANGKOK, Suara Muhammadiyah - Bertambah lagi peserta didik yang berhasil unjuk bakat dan kreativitas....

Suara Muhammadiyah

29 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah