Hidup Ini Hanya Sekali, Dibekali dengan Huruf C
Oleh: Muhammad Fitriani, Aktivis Muhammadiyah Kalteng
Hidup ini hanya sekali, kehidupan merupakan proses perjalanan manusia dari lahir (awal) sampai akhir (mati), Dalam konteks filosofis, kehidupan adalah perjalanan yang penuh makna, pembelajaran, dan pengembangan diri, di mana setiap tahap dan pengalaman, baik suka maupun duka, membentuk pribadi menjadi lebih dewasa dan bijaksana dalam setiap prosesnya. Siapa yang bijak, akan mampu mengolahnya menjadi amal kebaikan.
Siapa yang lalai, akan kehilangan kesempatan (waktu) yang tak mungkin terulang. Sehingga dalam pepatah arab mengatakan "Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali", Dari sinilah kita diajak merenung, bagaimana menggunakan setiap detik yang Allah karuniakan kepada kita.
Pelajaran dari Huruf “C” Hidup itu berawal dari huruf B dan berakhir di huruf D. Huruf B artinya Birth dan D artinya Death. Tapi di antara huruf B ada huruf C, yang artinya Choice. Artinya, hidup selalu menawarkan pilihan. Serta ketiga huruf itu baik huruf “B”, “C” dan juga huruf “D” merupakan kumpulan huruf “mati” atau konsonan dan tidak satu pun yang merupakan huruf Hidup atau vokal (vocal).
Luar biasa..., Tuhan yang Maha Kuasa memberi pesan kepada kita, hambanya yang fana dan penuh kealfaan ini. Urutan abjad saja yang secara umum dalam konsep hidup manusia biasa digunakan untuk berinteraksi menyusun huruf menjadi sebuah kata dan seterusnya merangkai kata per kata menjadi sebuah kalimat, terkandung beribu makna yang mendalam bila dikaji.
Hidup itu singkat...? Iya, siapa juga bilang lama.., malahan benar-benar sangat singkat. Ada ungkapan bijak dan populer bahwa “Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok”.
Huruf “C” atau choice atau pilihan
Sekilas tidak ada yang istimewa dari ketiga huruf tersebu diatas, namun terkandung makna yang sangat penting untuk membuat sebuah jembatan kehidupan yang fana/duniawi atau dari huruf “B” menuju kepada kehidupan yang abadi/kekal atau huruf “D”. Diantara keduanya manusia disuruh untuk memilih/choice (huruf “C”).
Jadi sesungguhnya bukan urusan masuk neraka atau surga yang perlu diurus dan dibahas tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana Allah, SWT memberikan kebebasan kepada ‘abdinya untuk memilih jalannya sendiri.
Kita cuma bisa berdo’a disetiap sholat kita “..berikan kami jalan yang lurus (ihdinassirotalmustaqim). Karena lagi-lagi “...bagimu agama mu dan bagi ku adalah agama ku (lakum dinukum waliyadin)”. Dan kita harus istiqamah dengan pilihan itu. Hal ini menunjukkan bahwa betapa Allah SWT, yang maha berkehendak menjadikan manusia untuk bebas memilih mau menjadi Yahudi, Majusi atau Islam. Walaupun sesungguhnya kita semua sudah menandatangani kontrak didalam kandungan ibu kita dengan Allah SWT, Rabbul Izzati.
Huruf “B” atau Born atau Lahir
Kelahiran (born) merupakan awal dari fungsi kehidupan kita sebagai manusia dimuka bumi yang tidak hanya penuh dengan pertanggung jawaban dihadapan Allah Sang Pencipta, Sang Empunya Langit dan Bumi. Ruh yang telah ditiupkan kebadan kita akan mengisi relung perjalanan hidup yang “nampak” abadi secara duniawi. Islam sebagai agama samawi sudah menuntun kita bagaimana cara dan jalan menuju kehidupan sekaligus jalan menuju kematian. Normalnya adalah kita hidup bertumbuh kembang didalam keluarga dan kemudian keluar rumah dan membentuk keluarga baru, menikah, punya anak dan cucu serta tidak lama kemudian lalu mati. Kalau siklusnya dipotong bisa juga lahir langsung mati. Atau hidup sebentar kemudian mati.
Huruf D atau Die atau Kematian
Satu hal yang pasti adalah sebuah siklus kehidupan memberikan pedoman kepada kita bahwa hidup itu sungguh sangat singkat. Orang bijak bilang antara kehidupan dan kematian itu hanya setarikan nafas saja. Karena kalau tarikan nafasnya berhenti empat menit saja maka yang akan terjadi adalah timbulnya tanda-tanda kematian, yang biasa dikenal dengan mati klinis. Denyut nadi berhenti dan tarikan nafas pun ikut berhenti. Dan bila kematian klinis tidak mampu diatasi, yang akan terjadi selanjutnya adalah kematian sesungguhnya yang disebut dengan mati biologis. Secara umum kematian biologis berlangsung 8-10 menit setelah jantung berhenti berdetak.
Antara kehidupan dan kematian yang merupakan periode yang singkat itu dengan berbagai macam pilihan. Semua terserah kita, misalkan mau menggunakan huruf menjadi “BAIK” atau pun juga “BURUK”. Semua juga terserah kita, bila makhluk seperti kita ini sudah terbujur kaku maka kedua huruf “B” dan “D” akan bergabung menjadi satu yaitu “Dead Body” (mayat) maka semuanya selesai cerita dimuka bumi ini. Dead Body merupakan akhir dari semua kisah. Tidak ada lagi pilihan (choice) setelah itu tergantung dengan amal perbuatan selama hidup dimuka bumi. Yang tersisa hanya tinggal ketiga amal yang mengikutinya yaitu : Amal Jariah; dan Anak Yang Soleh; serta Ilmu yang bermanfaat. (mf)