KALIMANTAN SELATAN, Suara Muhammadiyah - Dalam sambutannya pada acara Soft Opening Rakernas Lazismu di Banjarmasin Kalimantan Selatan (7/11), Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais menyampaikan bahwa dana yang disalurkan Lazismu sudah mencapai angka 90 persen. Selain menjadi sebuah prestasi yang membanggakan, capaian ini juga meneguhkan Lazismu sebagai lembaga filantropi yang tidak hanya bertugas menghimpun dana, tapi juga menyalurkannya kepada masyarakat luas. Sehingga memberikan dampak yang berkelanjutan kepada umat dan bangsa.
“Jangan sampai Lazismu menjadi lembaga yang hanya menghimpun, tapi lupa menyalurkan. InshaAllah Lazismu tidak seperti itu. Kita memiliki semangat untuk selalu berbagi dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada sesama,” pesan Rais.
Dalam kesempatan dan acara yang sama, Hilman Latief, Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan bahwa Rakernas memiliki makna serta nilai sangat penting bagi misi pemberdayaan masyarakat secara luas dan berkelanjutan. Ia mengenang masa-masa dimana Lazismu saat berada di bawah kepemimpinannya meraup dana sekitar 30 miliar. Namun, setelah ia meninggalkan Lazismu, dana yang diterima Lazismu meningkat menjadi 300 miliar. Inilah yang ia sebut sebagai keberlanjutan.
“Setelah saya tinggalkan, saya ingin beri apresiasi. Tidak pernah saya merasa tidak percaya dengan pengganti saya, dan baru tiga tahun. Sekarang sudah naik lagi hampir 500 persen. Dan mencapai 530 miliar,” ujar Hilman bangga.
Menurutnya, mengumpulkan dana sebesar 1 triliun bukanlah sesuatu yang mustahil bagi Lazismu. Eksperimentasi ini pernah ia lakukan 10 tahun lalu melalui sebuah riset di UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Pada tahun 2015, ia mengaku pernah melakukan perhitungan terkait berapa besaran dana yang dapat dihimpun oleh Lazismu. Ia menaksir di angka 540 miliar. Dan capaian tersebut baru terealisasikan pada tahun 2025.
“Artinya 10 tahun kemudian baru tercapai. Saya ingin mengapresiasi bahwa akhirnya angka yang saya prediksikan itu bisa tercapai pada tahun tahun kemarin oleh teman-teman Lazismu Pusat,” ujarnya.
Berkaca dari pengalaman ini, Hilman yakin bahwa angka 1 triliun bukanlah sesuatu yang mustahil bagi Lazismu, dan itu sangat niscaya. (diko)


