JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Tertinggi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mengunjungi Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/6). Kunjungan ini merupakan selain mempertautkan sialturahmi, juga memperkenalkan kepengurusan HKBP yang baru.
Rombongan yang dipimpin Ompui Pendeta Victor Tinambunan MST (Ephorus), disambut dengan hangat oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Dan jajaran PP Muhammadiyah, Muhammad Saad Ibrahim, Syafiq A Mughni, dan Muhammad Izzul Muslimin.
Haedar mengatakan, kunjungan ini merupakan pertama kalinya mengunjungi PP Muhammadiyah. Dialog antar PP Muhamamdiyah dan HKBP membahas berbagai hal, salah satunya menyangkut dinamika kehidupan kebangsaan dan keagamaan kontemporer.
“Rombongan HKBP memandang Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan yang begitu kokoh, diharapkan bisa menjadi penyambung toleransi dan kerekatan hubungan antarumat beragama,” katanya.
Haedar menyambut baik masukan HKBP tersebut. Baginya, hal demikian sebenarnya telah hidup dan melekat dalam derap kehidupan kebangsaan dan keindonesiaan. “Budaya bangsa Indonesia maupun akar keagamaan semua golongan agama, lebih-lebih Islam memiliki dasar yang kuat untuk hidup rukun dalam perbedaan,” jelasnya.
Selain itu, pembahasan dialog tersebut mengenai persamaan pandangan untuk bergerak bersama memberi solusi dan mencegah persoalan krusial yang mendera kehidupan bangsa. “Yakni masalah narkoba yang sudah merusak generasi bangsa, judi online maupun perjudian pada umumnya yang merusak mental bangsa dan sendi-sendi kehidupan kebangsaan,” ujarnya.
Termasuk, menyangkut penyakit sosial seperti korupsi. Ini menjadi ironi dan belum merdeka dari bangsa Indonesia, sehingga rakyat belum merasakan kesejahteraan secara merata. “Yang jelas juga menjadi persoalan yang struktural serta human trafficking (perdagangan orang). Muhammadiyah HKBP juga akan membahas dan bekerja sama memecahkan masalah ini,” terangnya.
Pada saat yang sama, membahas terkait dengan lingkungan yang telah mengalami kerusakan di mana-mana. Kerusakan ini, kata Haedar, diakibatkan oleh berbagai hal.
“Tentu kita perlu mencarikan solusinya, di mana Muhamamdiyah berkomitmen yang sama. Karena sejak tahun 2000, Muhammadiyah telah berusaha membangun pemahaman lewat teologi lingkungan dan gerakan praksis lingkungan,” tegasnya.
Di sisi lain, Victor menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya kepada PP Muhammadiyah yang telah menyambut kedatangannya untuk berdiskusi dan berdialog bersama. Victor mengapresiasi kiprah Muhammadiyah yang begitu rupa dalam bidang pendidikan.
“Apa yang dilakukan dalam rangka mencerdaskan bangsa ini dengan 170-an universitas dan juga ratusan rumah sakit itu luar biasa,” ungkapnya.
Victor menukil pesan Haedar, kemajuan sebuah bangsa hanya bisa dicapai dengan dua hal, yaitu pendidikan dan kerukunan.
“Oleh karena itu, jika semua komponen masyarakat, pimpinan-pimpinan organisasi keagamaan bersatu hati, pasti negara kita ini akan bisa lebih mau dan yang sudah baik sekarang akan lebih baik ke depan,” tuturnya.
Sebagai langkah tindak lanjut untuk memperkuat hubungan kedua belah pihak, Pimpinan HKBP juga berharap bahwa Muhammadiyah dapat berkunjung ke kantor pusat HKBP. Keterbukaan antar kedua belah pihak tersebut dinilai penting sebagai bentu penguatan hubungan lintas iman dengan berbasis pada semangat persaudaraan. (Cris)