ICMI dan UM Bandung Satukan Gagasan Cendekia untuk Ketahanan Bangsa

Publish

5 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
329
Istimewa

Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah– Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Arif Satria menegaskan bahwa teknologi Artificial Intelligence (AI) kini tengah merombak banyak aspek kehidupan manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga struktur sosial masyarakat. Ia menyebut percepatan teknologi ini meningkat signifikan sejak tahun 2020.

”AI bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kebijaksanaan. Wisdom harus menjadi pengawal agar teknologi membawa maslahat, bukan mudarat,” ujar Arif dalam sambutan virtualnya saat menjadi pembicara pada acara ICMI Goes To Campus yang digelar di Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung, Selasa (01/07/2025).

Menurut Arif, keluarga merupakan entitas yang paling terdampak dari perkembangan AI. Oleh karena itu, dibutuhkan ketahanan keluarga yang kokoh agar bangsa tetap kuat menghadapi berbagai tantangan zaman. ”Keluarga yang kuat adalah fondasi bangsa yang kuat. Melalui forum ini, kita berharap bisa merumuskan langkah-langkah strategis menjaga peran keluarga di era AI,” tandasnya.

Acara yang berlangsung khidmat di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung ini mengangkat tema penting dan kontekstual, yakni ”Ketahanan Keluarga di Era Artificial Intelligence (AI).” Kegiatan ini menjadi ruang diskusi strategis untuk membahas peran keluarga sebagai benteng utama dalam menghadapi era digital.

Hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut Rektor UM Bandung Herry Suhardiyanto yang turut menyampaikan pandangannya terkait peran mahasiswa dalam membangun ketahanan moral dan intelektual di tengah gempuran teknologi. Menurutnya, Islam telah menyediakan panduan hidup sempurna yang seharusnya menjadi pegangan di era modern.

”Mahasiswa adalah duta keluarga yang dikirimkan oleh orang tua. Maka, jadilah pribadi yang paripurna dan istimewa. Jangan hanya kuliah, tetapi juga pahami tantangan zaman,” pesan Herry kepada para peserta.

Ia juga mengingatkan bahaya informasi sesat yang muncul akibat algoritma AI yang kian menyerupai cara berpikir manusia. Tanpa bekal nilai dan prinsip Islam yang kuat, seseorang akan mudah tersesat dan menerima kesimpulan yang keliru.

”Jika kita tidak punya pegangan hidup yang kuat, maka kita bisa tersesat oleh kesimpulan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam,” pungkas Herry. Kegiatan ini pun menjadi penegasan bahwa penguatan karakter keluarga dan mahasiswa harus menjadi prioritas utama di tengah gelombang perubahan teknologi yang terus berlangsung.***(FK)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Associate Professor International Institute for Halal Research &....

Suara Muhammadiyah

30 July 2025

Berita

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah m....

Suara Muhammadiyah

16 March 2025

Berita

PULANG PISAU, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pulang Pisau M....

Suara Muhammadiyah

19 August 2025

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Pesantren Mahasiswa KH Djamaluddin Amien  (Pesmadina) dan ....

Suara Muhammadiyah

13 March 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Riau ....

Suara Muhammadiyah

13 January 2024