MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Tiga mahasiswa Program Studi S-1 Farmasi, yaitu Salwa Sahiya Putri, Arini Khusnayain ‘Azumah, dan Widya Lestari, berhasil meraih 2nd Winner dalam ajang International Essay Competition Scientific Festival 2025 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi dan Kesehatan Muhammadiyah Kalimantan Barat (ITEKES Kalbar).
Salwa selaku Ketua tim mengatakan kompetisi yang diikutinya merupakan bagian dari rangkaian Scientific Festival 2025, yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan ide dan inovasi ilmiah yang berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang sains dan kesehatan. “Selain itu, kompetisi ini juga menjadi ajang untuk memperluas wawasan, mempererat kolaborasi dan menumbuhkan semangat mahasiswa dalam memberikan kontribusi bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) secara global,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, tema besar lomba pada tahun ini adalah “Beyond the Divide: A Multi-Generational Approach to Advancing SDGs through Fused Science and Health Technology”, dan dituangkan oleh tim dalam subtema Farmasi, yang relevan dengan latar belakang keilmuan. Di kompetisi kali ini, kami meraih juara melalui esai berjudul PRBCare: Multi-Generational Digital Pharmacy Transformation in Hypertension Monitoring to Achieve Sustainable Health SDGs, sebuah inovasi digital berbasis kesehatan untuk mendukung pelayanan berkelanjutan bagi pasien hipertensi,” tuturnya.
Adapun PRBCare digagas menjadi platform digital yang terinspirasi dari Program Rujuk Balik (PRB) pemerintah, namun dikembangkan dalam bentuk sistem terpadu yang menghubungkan pasien, tenaga kesehatan, dan apotek. Melalui berbagai fitur seperti pemantauan tekanan darah, kepatuhan minum obat, jadwal kontrol, hingga pengambilan obat di apotek jejaring yang dapat diakses secara real-time oleh tenaga kesehatan, PRBCare diharapkan dapat membantu pasien hipertensi dalam menjalani terapi jangka panjang sekaligus memperkuat koordinasi antar pihak terkait.
Salwa juga menjelaskan, keunggulan esai mereka terletak pada pendekatan integratif antara farmasi klinis dan teknologi digital, yang tidak hanya sebatas konsep, tetapi juga menawarkan solusi konkret dan aplikatif. “Kami ingin menunjukkan bahwa inovasi bisa dimulai dari hal sederhana namun berdampak besar. PRBCare mengajak kolaborasi lintas generasi, tenaga kesehatan, pasien lansia, dan anak muda untuk saling mendukung dalam menjaga kesehatan,” ungkapnya.
Mahasiswa semester 5 ini mengatakan bahwa prestasi ini lebih dari sekadar kemenangan. “Ini adalah amanah dan motivasi untuk terus berkontribusi lebih baik lagi ke depannya. Kami juga belajar bahwa inovasi tidak harus besar, tapi harus bermanfaat dan berakar pada kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dengan capaian prestasi tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa UNIMMA terus menunjukkan daya saing dan semangat inovatif di tingkat internasional. Melalui prestasi seperti ini, UNIMMA berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan potensi dan menjadi generasi unggul yang membawa manfaat bagi masyarakat dan dunia.