BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah – Perjalanan satu abad gerakan Muhammadiyah di Kalimantan Selatan akan diperingati secara istimewa tahun ini, dengan Alabio, Kabupaten Hulu Sungai Utara, sebagai lokasi sentral. Kota kecil ini bukan sekadar tempat penyelenggaraan, melainkan juga titik awal sejarah berdirinya Muhammadiyah di wilayah Kalimantan, sejak tahun 1925.
Melalui kepeloporan dua tokoh, H. M. Japeri dan H. Usman Amin, Muhammadiyah pertama kali hadir di Kalimantan Selatan lewat pendirian Sekolah Dasar Muhammadiyah di Alabio. Sekolah tersebut menjadi sarana awal penyebaran ajaran Islam yang mencerahkan di kalangan anak-anak. Tak lama kemudian, berdirilah Sekolah Wustha Muhammadiyah yang bertujuan melanjutkan pendidikan bagi lulusan SD sekaligus mencetak tenaga pendidik untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya.
Dari Alabio, Muhammadiyah menyebar luas ke berbagai penjuru Kalimantan Selatan—seperti Sungai Tabukan, Jarang Kuantan, Hambuku, Kelua, Haruai, Kandangan, Rantau, Barabai—bahkan menjangkau Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Sebagai bagian dari persiapan peringatan 1 Abad ini, Panitia Milad tingkat Wilayah yang dibentuk oleh PWM Kalimantan Selatan telah mengadakan rapat koordinasi pada Sabtu, 19 Juli 2025 di Kantor PWM Kalsel, Jalan S. Parman, Banjarmasin. Rapat dipimpin oleh Ketua Panitia, Dr. Ahmad Chairin, M.AP dan diikuti oleh jajaran panitia wilayah.
Panitia wilayah akan berkolaborasi erat dengan panitia lokal di PDM Hulu Sungai Utara yang telah lebih dahulu terbentuk. Sinergi ini diharapkan mampu menghadirkan peringatan yang bukan hanya seremonial, tetapi juga menggugah semangat kebangkitan dakwah Muhammadiyah.
Rangkaian kegiatan yang direncanakan mencakup Tabligh Akbar, bakti sosial, bazar, perkemahan Hizbul Wathan, berbagai perlombaan seperti jalan sehat dan paduan suara, hingga peluncuran buku dokumentasi sejarah bertajuk “1 Abad Muhammadiyah di Kalimantan Selatan.”
Menariknya, momen ini juga akan dirangkai dengan agenda nasional, yaitu Rapat Kerja Nasional Lazismu di Asrama Haji Banjarbaru serta Cabang Ranting dan Masjid Award & Expo VI yang dipusatkan di Kota Banjarmasin.
“Peringatan ini bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi menghidupkan kembali semangat tajdid dan pelayanan umat yang menjadi ciri khas Muhammadiyah,” ujar Dr. Ahmad Chairin usai memimpin rapat.
Dengan semangat gotong royong seluruh unsur persyarikatan, Muhammadiyah Kalimantan Selatan optimistis mampu menyuguhkan peringatan satu abad yang berkesan, bermakna, dan menjadi pijakan untuk melangkah ke abad kedua gerakan Islam berkemajuan ini.