GRESIK, Suara Muhammadiyah - Suasana malam Jum’at, 30 Mei 2025, Jalan Pendidikan Desa Bunderan dan Sidomulyo dipenuhi gelora semangat dan kebersamaan. Warga dari berbagai desa di Kecamatan Sidayu, khususnya Desa Bunderan dan Sidomulyo, tumpah ruah menghadiri Kajian Kebangsaan & Pelantikan Bersama Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) dalam rangka menyemarakkan milad ke-93 pemuda Muhammadiyah. Acara yang digelar oleh Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sidayu ini tidak hanya menjadi ajang pelantikan, tapi juga momentum membakar jiwa kebangsaan dan dakwah positif di kalangan pemuda.
Hadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Najih Prastiyo, S.H.I., M.H., dan MPKSM PWM Jawa Timur, M. Nasar Haqiqi Thohir, S.H.I., M.Pd., acara ini menjadi magnet bagi berbagai unsur organisasi dan pejabat daerah. Dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Sidayu, Pemuda Muhammadiyah Kab. Gresik, Angkatan Muda Muhammadiyah Sidayu, hingga perwakilan Koramil, Polsek, Camat, dan kepala desa turut ambil bagian, menciptakan aura kebersamaan yang hangat dan bersemangat. Kegiatan tersebut diawali dengan penampilan dari Tapak Suci Sidayu.
Ahmad Fani Alfian, Ketua PCPM Sidayu, dengan penuh keyakinan menegaskan komitmen organisasi dalam menyebarluaskan nilai-nilai dakwah yang menggembirakan. “Pemuda Muhammadiyah bukan sekadar organisasi, tapi juga garda terdepan dakwah yang hadir dengan cara menyenangkan dan membahagiakan masyarakat. Ini ikhtiar kami agar gerakan dakwah dapat diterima luas dan relevan dengan dinamika zaman,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, H. Achmad Muladzid, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Sidayu, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan acara ini sebagai bagian dari syiar dakwah dalam menyemarakkan milad organisasi.
Kajian Iftitah yang disampaikan oleh M. Nasar Haqiqi Thohir menegaskan pentingnya pondasi tauhid dalam jiwa pemuda Islam. “Pemuda Islam tidak cukup hanya cerdas dan kuat, tapi harus berakar kuat pada nilai tauhid. Ini kunci agar mereka bisa menjadi garda terdepan pembela agama dan bangsa. Rasulullah SAW telah menanamkan hal ini sejak dini melalui pendidikan dan keteladanan,” jelasnya.
Di tengah tantangan lemahnya peran keluarga dan guru, peran Pemuda Muhammadiyah sangat strategis sebagai media dakwah yang relevan dengan bahasa dan dunia anak muda.
Sementara itu, dalam sesi Kajian Kebangsaan, Najih Prastiyo menekankan bahwa moral dan adab adalah fondasi utama yang harus dimiliki pemuda. “Moralitas bukan hanya identitas pribadi, tapi cerminan nilai keislaman dalam kehidupan sosial dan kebangsaan,” tegasnya.
Najih juga menyoroti tiga karakter utama yang harus dimiliki Pemuda Muhammadiyah, diantaranya moralitas, intelektualitas, dan elektabilitas. Ketiganya menjadi fondasi untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya berdaya saing, tapi juga berkontribusi nyata untuk kemajuan bangsa.
Malam itu, angin sejuk desa membawa semangat baru bagi para pemuda dan warga yang hadir. Suasana kebersamaan dan tekad kuat terpancar jelas, seakan menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Sidayu siap menjadi lentera penerang dalam kegelapan tantangan zaman. (Azhar)