Kartu Museum Muhammadiyah Resmi Diluncurkan, Komitmen Menjaga Nilai dan Sejarah Persyarikatan

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
73
Peluncuran Kartu Museum Muhammadiyah

Peluncuran Kartu Museum Muhammadiyah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kartu menjadi benda yang sakral abad ini. Bagaimana tidak, di setiap tempat kita membutuhkan kartu, entah untuk menarik uang (kartu ATM), berbelanja di supermarket, mengurus surat keterangan dari pihak terkait (KTP), berobat (kartu BPJS), dan lain sebagainya. Semua hampir tidak bisa dilepaskan dari peran sebuah kartu dalam menunjang kehidupan masyarakat urban. 

Hari ini (17/9), hal yang sama dilakukan Museum Muhammadiyah. Muhammadiyah bekerjasama dengan Bank Danamon Syariah meluncurkan sebuah kartu yang diharapkan dapat mempermudah pengunjung mengakses museum yang berlokasi di komplek Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD). 

Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa peluncuran kartu Museum Muhammadiyah bukan sekedar seremoni. Tapi juga menjadi tonggak sejarah baru bagi Muhammadiyah. 

Menurutnya, peluncuran kartu museum ini merupakan simbol komitmen Muhammadiyah untuk melestarikan karya-karya luhur perjuangan dari sebuah gerakan Islam berkemajuan. Museum yang berdiri di atas tanah 1200 m² itu bukan hanya sekedar bangunan yang berisikan artefak kuno. Lebih dari itu, Museum Muhammadiyah adalah jantung sejarah warga Persyarikatan. Ia menyimpan cerita tentang bagaimana para pendahulu dengan segala keterbatasan berani mendirikan sebuah gerakan yang saat ini telah berusia lebih dari 100 tahun. 

“Kartu Museum Muhammadiyah adalah kunci untuk membuka pintu-pintu sejarah itu. Dengan kartu ini, kita bukan hanya menjadi pengunjung biasa, melainkan bagian dari keluarga besar yang ikut merawat dan menghidupkan warisan kita,” ucap Dadang. 

Menurut Guru Besar Fakultas Ushuluddin UIN Bandung itu, ada tiga alasan penting mengapa kartu museum Muhammadiyah perlu diluncurkan. Pertama, menguatkan ukhuwah dan identitas. “Kartu ini akan menjadi pengingat bagi seluruh warga Muhammadiyah tentang asal-usul kita. Ia akan mempererat ikatan kita, ukhuwah kemuhammadiyahan dari Sabang sampai Merauke. Dengan satu tujuan, satu identitas, menebar kebaikan,” ungkap Dadang penuh semangat. 

Kedua, membangkitkan kesadaran sejarah. Dengan memahami masa lalu, Dadang berkeyakinan bahwa setiap individu akan lebih siap dalam menghadapi masa depan. “Hari ini kita hidup di era yang serba cepat. Sering kali kita lupa akar kita. Kartu ini mengajak kita untuk kembali merenung, belajar dari para pendahulu, serta mengambil hikmah dari setiap perjuangan yang mereka lalui,” ungkapnya. 

Ketiga, membangun kemandirian dan kepedulian. Hasil dari pengelolaan kartu Museum akan digunakan untuk merawat fasilitas museum, mengembangkan program edukasi, serta memperluas keterjangkauan bagi masyarakat. “Ini adalah wujud nyata dari kemandirian kita. Setiap kartu yang kita miliki adalah bukti kepedulian kita terhadap keberlanjutan museum ini. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua, baik pimpinan, anggota, maupun simpatisan Muhammadiyah untuk memiliki kartu ini,” ajaknya.  

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchlas MT mengatakan, Museum Muhammadiyah yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2017, kini telah memasuki tahap akhir. Museum ini dibangun karena dilatarbelakangi minimnya artefak yang dimiliki oleh Persyarikatan. Sebab itulah Muhammadiyah mendirikan museum guna menjaga warisan sejarah yang sejatinya sangat kaya. 

Rektor UAD tersebut menambahkan, sampai saat ini Museum Muhammadiyah masih terus menerima artefak yang tersebar di berbagai daerah. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung ke Museum Muhammadiyah, Muhammadiyah merasa perlu menginisiasi adanya kartu museum, yang tak lain untuk mempermudah seluruh transaksi yang ada. Dan yang tak kalah penting, kartu tersebut dapat menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke Museum Muhammadiyah. 

“Warga Muhammadiyah itu kalau melihat ada yang baru, mereka akan datang dan meramaikan sesuatu yang baru itu,” ujarnya. 

Merci Santi Adriani, Syariah Funding Business Head Bank Danamon menyampaikan apresiasinya kepada Muhammadiyah dan Museum Muhammadiyah karena berkenan menjalin kerjasama dengan Bank Danamon. Ia berharap kemitraan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak luas bagi masyarakat. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-112, LazisMu K....

Suara Muhammadiyah

19 November 2024

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah - SD Muhammadiyah Bantul Kota  dan MTs Mu'alimin sukses menjadi juar....

Suara Muhammadiyah

4 March 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Ketua Sekretariat Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) atau Pakta M....

Suara Muhammadiyah

1 August 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Cilacap, meraih juara ....

Suara Muhammadiyah

13 December 2024

Berita

KARTASURA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kartasura melakukan pendataan partisi....

Suara Muhammadiyah

26 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah