Kenali Gejala Digital Fatigue, Segera Digital Detox

Publish

11 September 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
197
Foto Istimewa

Foto Istimewa

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Fenomena digital fatigue atau kelelahan akibat penggunaan perangkat digital secara berlebihan semakin terasa di kalangan mahasiswa. Generasi Z, yang hampir seluruh aktivitasnya bersentuhan dengan dunia digital, dinilai paling rentan terhadap kondisi ini.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Taufiqur Rahman, S.IP., M.A., Ph.D., menjelaskan bahwa digital fatigue merupakan kelelahan fisik maupun mental yang muncul akibat paparan perangkat digital secara terus-menerus.

“Secara umum, istilah digital fatigue itu merujuk pada kelelahan, baik fisik maupun mental. Biasanya terjadi karena penggunaan media digital yang berlebihan. Fenomena ini paling banyak dialami mahasiswa, karena mereka merupakan generasi yang paling intens mengakses media sosial dan internet,” jelas Taufiq saat diwawancarai, Selasa (9/9).

Menurutnya, kelelahan digital tidak hanya menurunkan kemampuan mahasiswa dalam berkonsentrasi, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan mental. Gejalanya bisa berupa kesulitan fokus, rasa lelah berlebih, hingga keluhan fisik seperti pusing dan mata tegang.

“Kalau sudah sampai tahap tertentu, ini bahkan bisa memicu depresi. Awalnya memang menyerang fisik, misalnya mata lelah karena terlalu lama menatap layar, tetapi lama-kelamaan bisa berdampak pada psikis juga,” ungkapnya.

Kondisi ini diperparah oleh derasnya arus informasi yang dikonsumsi mahasiswa setiap hari. Informasi yang simpang siur dengan konten beragam membuat beban mental semakin berat. Akibatnya, kelelahan fisik ikut dipengaruhi kelelahan psikis karena harus mencerna terlalu banyak hal dalam waktu bersamaan.

Meski begitu, Taufiq menekankan bahwa penggunaan teknologi di era digitalisasi tidak bisa dihindari, terutama dalam dunia akademik. Karena itu, solusi bukanlah menjauhi gawai, melainkan menjaga keseimbangan dalam penggunaannya.

Ia juga merekomendasikan konsep digital detox sebagai salah satu langkah pencegahan maupun pemulihan. Namun, penerapannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

“Kalau sudah mulai muncul gejala tidak sehat, seperti sulit fokus, cepat lelah, atau mata terganggu, digital detox perlu dilakukan. Caranya bisa dengan mengurangi jam penggunaan media, membatasi akses hanya pada hal-hal penting, dan menghindari aktivitas scrolling yang tidak perlu,” tutup Taufiq. (NF)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Fokus pada Islam Moderat dan Kepemimpinan Wanita  SOFIA, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya untu....

Suara Muhammadiyah

26 November 2023

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Cabang Kabupa....

Suara Muhammadiyah

12 December 2023

Berita

BOGOR, Suara Muhammadiyah – Sebuah pelatihan diikuti 25 peserta bertemakan ekologi digelar di ....

Suara Muhammadiyah

26 July 2025

Berita

ALOR, Suara Muhammadiyah - Bertempat di Aula SMA Muhammadiyah Kalabahi telah dilaksanakan Kegiatan P....

Suara Muhammadiyah

10 October 2023

Berita

BUTON, Suara Muhammadiyah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton)....

Suara Muhammadiyah

17 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah