SRAGEN, Suara Muhammadiyah - Kepala SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (DIMSA), Ustadz Wibowo Juli Saputro, M.Pd., menjadi salah satu peserta terpilih yang mewakili lembaga pendidikan Muhammadiyah dalam kegiatan “Capacity Building” yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Non Formal (Dikdasmen & PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah).
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari di Singapura dan Malaysia, dengan agenda utama penguatan kapasitas pimpinan sekolah Muhammadiyah, studi tiru ke lembaga pendidikan Islam internasional, serta penjajakan kerja sama untuk peningkatan mutu pendidikan di lingkungan Muhammadiyah, termasuk di Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen.
Dalam rangkaian kegiatan di Singapura, rombongan peserta Capacity Building mengunjungi dua lembaga pendidikan Islam berprestasi, yaitu Muhammadiyah Islamic College (MIC) dan Madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah (MWTI).
Di Muhammadiyah Islamic College Singapore, peserta memperoleh wawasan tentang model pendidikan Islam modern yang terintegrasi dengan teknologi digital serta strategi pembinaan karakter santri yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sementara di Madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah, peserta mempelajari sistem kurikulum integratif antara ilmu agama dan umum, serta pendekatan pembelajaran berbasis nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat multikultural seperti Singapura.
Kepala SMP DIMSA, Ustadz Wibowo Juli Saputro, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membawa inspirasi dan praktik baik bagi pengembangan pendidikan di DIMSA.
“Melalui kegiatan ini, kami belajar langsung dari lembaga pendidikan Islam maju di Asia Tenggara. Harapannya, semangat dan inovasi mereka dapat kami terapkan di DIMSA untuk mencetak santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Setelah kunjungan di Singapura, rombongan Capacity Building melanjutkan agenda ke Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.
Kunjungan ini diisi dengan dialog dan pertukaran gagasan tentang peran pendidikan Muhammadiyah dalam menyiapkan generasi Islam berkemajuan di era global.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PCIM Malaysia berpesan kepada para santri DIMSA agar meningkatkan kedisiplinan, karena tantangan dunia ke depan semakin kompleks.
“Insyaallah, dengan kedisiplinan yang tinggi, Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen akan menjadi pesantren unggulan di Jawa Tengah,” tuturnya.
Sedangkan Sekretaris PCIM Malaysia, Ustadz Ahmad Fathoni, berpesan agar santri DIMSA menjadi pribadi yang sabar, tekun, menjaga salat, berbakti kepada orang tua dan guru, serta istiqamah dalam kebaikan.
“Kesuksesan tidak mungkin ditempuh dengan jalan yang mudah. Dengan kesabaran dan keteguhan hati, insyaallah para santri DIMSA akan menjadi generasi penerus estafet keumatan, pemimpin yang adil, berkhidmat untuk kemanusiaan, dan berbuat untuk umat,” pesannya.
Keterlibatan Kepala SMP DIMSA dalam program Capacity Building PWM Jawa Tengah ini menjadi bukti nyata komitmen Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan pendidikan dan memperluas jejaring global Muhammadiyah.
Melalui kegiatan ini, Ponpes DIMSA menegaskan tekadnya untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan berkontribusi mencetak generasi berakhlak, berilmu, dan berkemajuan, sejalan dengan misi Muhammadiyah dalam mewujudkan pendidikan Islam yang unggul dan berdaya saing internasional.