Ketua PWM Aceh Dorong Digitalisasi Wakaf di Forum Ekonomi Islam Dunia

Publish

13 October 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
52
Istimewa

Istimewa

SARAWAK, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A. Malik Musa, S.H., M.Hum., menjadi salah satu tokoh penting yang diundang secara khusus untuk menghadiri World Zakat & Waqf Forum (WZWF) 2025, yang berlangsung pada 13–15 Oktober 2025 di Hikmah Exchange Event Centre, Kuching, Sarawak, Malaysia.

Kehadiran Malik Musa di forum bergengsi tingkat dunia ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Aceh, karena menunjukkan kiprah tokoh Aceh dalam percaturan ekonomi Islam internasional.

Acara yang dihadiri oleh ulama, akademisi, praktisi ekonomi syariah, dan lembaga zakat serta wakaf dari berbagai negara ini bertujuan memperkuat tata kelola zakat dan wakaf global agar lebih profesional, transparan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. Dalam kesempatan itu, Malik Musa menegaskan komitmennya untuk membawa semangat dan nilai-nilai Islam dari Aceh ke kancah dunia.

Aceh memiliki warisan panjang dalam tradisi wakaf, dan sudah seharusnya menjadi inspirasi global dalam membangun ekonomi umat yang mandiri dan berkeadilan,” ujarnya.

Forum internasional tersebut juga menampilkan berbagai kegiatan strategis, mulai dari sambutan Sekretaris Jenderal WZWF, pidato utama oleh Premier Sarawak, hingga peluncuran State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025.

Dalam forum itu, Malik Musa turut berdialog dengan sejumlah tokoh dunia Islam untuk memperkuat jejaring kerja sama antarnegara, khususnya dalam pengembangan model ekonomi sosial berbasis wakaf dan zakat produktif.

Ia menilai, Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi contoh daerah yang mampu memadukan nilai spiritual dengan pengelolaan ekonomi modern berbasis syariah.

Dalam sesi diskusi bertema New Global Zakat & Waqf Order, Malik Musa menyoroti pentingnya peran lembaga pendidikan dan ulama dalam menjaga nilai-nilai wakaf agar tetap sesuai dengan syariat Islam.

Ia juga menekankan perlunya digitalisasi sistem pengelolaan zakat dan wakaf agar lebih efisien dan mudah diakses masyarakat luas. “Transformasi digital adalah kunci agar semangat wakaf tidak hanya berhenti sebagai ritual, tetapi menjadi kekuatan ekonomi nyata bagi kesejahteraan umat,” tegasnya.

Sebagai penutup, Malik Musa mengingatkan bahwa Aceh telah memiliki jejak sejarah wakaf yang mendunia, salah satunya Wakaf habib Bugak di Mekkah.

Itu bukti nyata bahwa orang Aceh telah lama memahami filosofi wakaf sebagai amal jariyah yang tak terputus. "Kini saatnya kita membangun kesadaran baru untuk menghidupkan kembali semangat itu dalam konteks ekonomi modern,” ujarnya.

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 saat ini telah berjalan hingga tahap ru....

Suara Muhammadiyah

5 July 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung resmi membuka pendaft....

Suara Muhammadiyah

30 May 2025

Berita

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Memasuki usia ke 26 tahun, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus)....

Suara Muhammadiyah

9 March 2025

Berita

Ketahanan Pangan Nasional: Rektor UMRI Panen Cabai di Hamka Boarding School Kampar KAMPAR, Suara Mu....

Suara Muhammadiyah

20 September 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Kamis, 9 November 2023 – Jumat, 10 November 2023 SMA Muh....

Suara Muhammadiyah

9 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah