KHGT, Jalan Membangun Citra Kesatuan Islam di Mata Dunia

Publish

15 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
335
Yudhiakto Pramudya, PhD. Foto: Cris

Yudhiakto Pramudya, PhD. Foto: Cris

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Yudhiakto Pramudya (Cak Pram) didapuk menjadi pembicara dalam Pengajian Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Jetis Yogyakarta. Pengajian berlangsung di Masjid Noor Pakuningratan, Jetis, Yogyakarta, Jumat (15/8).

Pengajian ini mengusung tema "Memahami Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)."

Cak Pram mengatakan, kehadiran KHGT yang dilaunching oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Rabu (25/6) menemukan titik urgensinya di tengah ketidakseragaman dalam pelaksanaan ibadah. Lebih-lebih hal ihwal penetapan bulan krusial yaitu Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.

"Seringkali berbeda tidak hanya antarnegara, tetapi bahkan dalam satu negara atau komunitas sosial," ujarnya.

Di situlah orientasi KHGT. Yakni sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kepastian waktu.

"Kita sudah 1447 Hijriah. Itu sudah 1000 tahun lebih. Sudah 14 abad. Ibarat peradaban sudah 14 abad, tapi kok belum ada suatu kalender yang menyatukan umat Islam di seluruh dunia," ungkap Kepala Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini.

Cak Pram menegaskan, KHGT menjadi solusi untuk mengatasi masalah perbedaan penanggalan. "Menyediakan sistem penanggalan yang pasti dan dapat diandalkan untuk jangka panjang," sebutnya.

Pada saat yang sama, KHGT dipandang sebagai manifestasi dari persatuan umat Islam (ummah wahidah), sarana pembaruan institusional Islam, "Membangun citra kesatuan Islam di mata dunia," sambungnya.

Menyigi lebih menghujam lagi, parameter dari KHGT ini ada beberapa hal. Pertama, seluruh kawasan dunia satu kesatuan. "Bulan baru dimulai bersamaan," tuturnya.

Kedua, bulan baru dimulai di bagian bumi manapun sebelum pukul 24:00 UTC telah terpenuhi dengan kriteria Elongasi 8 derajat atau lebih.

"Dan ketinggian hilal di atas ufuk saat matahari terbenam minimal 5 derajat," tambahnya.

Ketiga, bila kriteria terjadi lewat tengah malam UTC, bulan baru dimulai (a) IR terjadi di suatu tempat di mana pun dan ijtimak di Selandia Baru terjadi sebelum fajar. "(b) IR terjadi di wilayah daratan Benua Amerika," paparnya.

Di sisi lain, KHGT berlaku prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Dengan syarat, didasarkan pada bulan Kamariah dengan durasi tidak lebih dari 30 hari dan tidak kurang dari 29 hari. "Kalender Islam harus kalender unifikatif," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TIONGKOK, Suara Muhammadiyah - Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memperkenalkan ....

Suara Muhammadiyah

28 December 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Kehadiran Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan se....

Suara Muhammadiyah

18 November 2024

Berita

Siapkan Mental Relawan Untuk Menjadi Kader yang Tangguh BANJARNEGARA, Suara Muhammadiyah – Ba....

Suara Muhammadiyah

14 July 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr KH Saad Ibrahim, MA membuka ....

Suara Muhammadiyah

22 July 2023

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Hidup manusia itu dikendalikan oleh dua hal, yang pertama nafsu dan ked....

Suara Muhammadiyah

21 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah