MEKKAH, Suara Muhammadiyah - Di bawah terik langit yang membentang di atas Padang Arafah, ribuan jemaah haji Indonesia bersama lebih dari dua juta muslim dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk melaksanakan puncak ibadah haji, wukuf. Suasana khidmat terasa menyelimuti seluruh area Arafah pada hari yang penuh berkah ini, 9 Dzulhijjah 1446 H bertepatan dengan 4 Juni 2025 M.
KH. Ahmad Said Asori, Anggota Amirul Haj yang bertindak sebagai khatib, menyampaikan khutbah penuh makna dengan tema "Wukuf di Arafah: Meneguhkan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan". Suara lantang beliau menggelegar di antara heningnya jemaah yang khusyuk mendengarkan.
Dalam khutbahnya, KH. Asori menggambarkan Arafah sebagai miniatur hari kebangkitan. Beliau menjelaskan bagaimana semua jemaah yang hadir dengan pakaian ihram putih bersih melambangkan kesetaraan di hadapan Sang Pencipta. "Di sini tidak ada lagi perbedaan status sosial, pangkat, atau kekayaan. Kita semua sama di hadapan Allah, sebagaimana nanti di Padang Mahsyar," ujarnya dengan penuh penghayatan.
Momen paling mengharukan terjadi ketika khatib mengisahkan perjalanan spiritual para nabi di tanah suci ini. Dengan suara bergetar, beliau menceritakan bagaimana Nabi Adam as. mencapai pencerahan setelah bertahun-tahun bertobat, Nabi Ibrahim as. menghadapi ujian terberat, dan Nabi Muhammad saw. menyampaikan pesan terakhirnya. "Arafah adalah tanah dimana para kekasih Allah menemukan puncak kesadaran spiritual," tuturnya.
Khutbah kemudian beralih pada keutamaan doa di hari Arafah. KH. Asori mengutip hadits Rasulullah saw. yang menyatakan bahwa doa di hari ini adalah yang paling mustajab. Beliau memimpin jemaah untuk bersama-sama membaca istighfar dan doa-doa khusus. Suara gemuruh jemaah yang mengamini doa-doa tersebut menciptakan atmosfer spiritual yang sangat menyentuh hati.
Tak lupa, khatib menyisipkan pesan khusus untuk jemaah Indonesia. Dengan penuh semangat, beliau menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Kita harus menjadi contoh kerukunan, baik sebagai sesama muslim maupun sebagai warga negara Indonesia," serunya. Pesan ini disambut dengan lantunan talbiyah yang semakin kencang dari jemaah Indonesia.
Di antara lautan jemaah, terlihat Hj. Aminah (58), seorang jemaah asal Jawa Tengah yang tak kuasa menahan tangis. "Khutbah hari ini sangat menyentuh hati. Saya bertekad akan menjadi pribadi yang lebih baik setelah pulang nanti," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Menurut data Kementerian Agama RI, sebanyak 221.000 jemaah haji Indonesia hadir dalam wukuf tahun ini, jumlah terbesar dalam sejarah penyelenggaraan haji Indonesia. Mereka tersebar di berbagai sektor tenda dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Khutbah ditutup dengan doa yang penuh khidmat. KH. Asori memanjatkan doa agar semua jemaah mendapatkan haji yang mabrur, dosa-dosa diampuni, serta Indonesia tetap menjadi bangsa yang damai dan bersatu. Gema "Labbaik Allahumma Labbaik" bergema keras mengiringi doa penutup tersebut, menandai puncak dari ritual ibadah haji yang penuh makna ini.
Pesan-pesan universal yang disampaikan KH. Ahmad Said Asori di Padang Arafah ini diharapkan dapat menjadi pencerahan bagi seluruh umat Islam, khususnya jemaah haji Indonesia, untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah kembali ke tanah air.
Turut hadir Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Prof KH Nasaruddin Umar, Kepala Badan Penyelenggara Haji RI Gus Irfan Yusuf, jajaran Kemenag, BP Haji, Dubes RI untuk Arab Saudi, Timwas Haji DPR RI, DPD, serta lembaga lainnya. (Riz)
