Kisah Inspiratif Wisudawan Uhamka 2025, Meraih Cita dalam Lintas Agama

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
95
Dokumentasi Humas Uhamka

Dokumentasi Humas Uhamka

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Mengusung tema Meraih Cita, Mengabdi Pada Bangsa, dan Menginspirasi Dunia, Uhamka menyelenggarakan Wisuda Doktor, Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Tahun 2025 di Jakarta International Convention Center, Sabtu (20/12).

Dari total 3.243 peserta wisuda yang dikukuhkan, kisah Michael Putra Tarigan hadir sebagai potret keberagaman dan semangat persatuan di lingkungan pendidikan tinggi.

Sosoknya menjadi salah satu cerita yang menarik perhatian. Lahir dan besar di Purbasaribu, Sumatera Utara, Michael Adalah salah satu mahasiswa Uhamka beragama non-muslim. Ia pun menempuh perjalanan Panjang, secara geografis, kultural, dan spiritual demi meraih cita-citanya.

Meski Uhamka dikenal sebagai kampus Islam yang dimiliki oleh Muhammadiyah, Michael memantapkan pilihannya untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Uhamka. Pilihan tersebut menjadi langkah berani baginya, terlebih harus merantau jauh dari kampung halaman dan beradaptasi dengan lingkungan baru yang berbeda dari tempat ia dibesarkan.

Bagi Michael, Uhamka bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan ruang bertumbuh yang mengajarkan toleransi, kedisiplinan, dan nilai kemanusiaan. Ia merasakan suasana akademik yang inklusif, di mana perbedaan dihargai dan dijadikan kekuatan bersama.

Dalam perjalanannya bersama Uhamka, Michael sempat merasakan kecanggungan di awal masa perkuliahan. Perbedaan budaya dan lingkungan menjadi tantangan tersendiri baginya. Namun, suasana tersebut perlahan berubah seiring waktu. Ia menuturkan bahwa dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan Uhamka menjunjung tinggi nilai toleransi dan saling menghargai.

Bahkan, Michael tetap bersentuhan dengan kekhasan pembelajaran kampus Muhammadiyah melalui mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIKA). Meski berbeda keyakinan karena berstatus agama Kristen, ia tetap menjalaninya sebagai bagian dari proses belajar. Baginya, AIKA menjadi ruang perenungan tentang nilai-nilai kemanusiaan, kejujuran, dan pengabdian dalam perbedaan.

Bagi Michael, Uhamka bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang bertumbuh. Di luar ruang kelas, ia mulai membangun relasi, belajar membaca peluang, dan memperluas jejaring.

Lingkungan kampus yang terbuka mempertemukannya dengan banyak orang dan pengalaman, hingga ilmu yang ia peroleh tak berhenti sebagai pengetahuan semata, melainkan memberi dampak nyata, membantunya meningkatkan taraf hidup keluarganya dan menata masa depan dengan lebih baik.

Maka, Perjalanan Michael menegaskan komitmen Uhamka sebagai institusi pendidikan yang menjunjung inklusivitas di mana keberagaman tidak membatasi, melainkan menguatkan proses meraih cita-cita.

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

TAPANULI SELATAN, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Ten....

Suara Muhammadiyah

18 December 2025

Berita

SULAWESI SELATAN, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah Sulawesi Selatan kembali menunjukkan komitmennya....

Suara Muhammadiyah

6 January 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali mengadakan Sosialisasi dan F....

Suara Muhammadiyah

19 May 2025

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Nazaruddin Malik yang akrab disapa pak Nazar resmi mengemban tugas seba....

Suara Muhammadiyah

13 February 2024

Berita

MALAYSIA, Suara Muhammadiyah – Gerakan dakwah Muhammadiyah terus menunjukkan eksistensinya di ....

Suara Muhammadiyah

10 May 2025