Kongres CRM di Banjarmasin Tekankan Pentingnya Perkaderan dari Keluarga

Publish

14 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
37
Kongres CRM

Kongres CRM

BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah — Sesi kedua Kongres CRM (Cabang, Ranting, Masjid) di Banjarmasin menghadirkan diskursus yang menarik dan mendalam tentang konsep kaderisasi dalam keluarga Muhammadiyah. Mengusung tema terkait bagaimana keluarga Muhammadiyah menghasilkan kader biologis dan selanjutnya menjadi kader idiologis, sesi ini menekankan bahwa proses regenerasi bukan sekadar melahirkan keturunan, tetapi membentuk generasi penerus yang kuat secara iman, intelektual, dan karakter.

Muhammad Da'i, Wakil Ketua LPCR-PM PP Muhammadiyah dalam sesi diskusi menyampaikan landasan teologis dari QS An-Nisa ayat 9. Ayat ini mengingatkan pentingnya menyiapkan generasi yang kuat. Ayat tersebut juga menegaskan tanggung jawab moral orang tua agar tidak meninggalkan keturunan yang rapuh, baik secara spiritual, mental, sosial, maupun ekonomi. Ketakwaan dan perkataan yang benar disebut sebagai dua pilar utama dalam membangun generasi yang siap melanjutkan estafet perjuangan. 

“Ayat ini memberi pesan agar umat mempersiapkan generasi yang kokoh. Kelemahan generasi disebabkan oleh kelalaian dalam pendidikan, teladan, dan pembinaan,”* demikian disampaikan dalam pemaparan materi. Pendidikan komprehensif—meliputi aspek akhlak, spiritual, intelektual, dan keterampilan vokasional—menjadi kunci melahirkan kader masa depan Muhammadiyah yang berdaya saing. 

Para peserta kemudian memetakan model kaderisasi Muhammadiyah yang dapat diterapkan dalam konteks keluarga. Ada lima pola utama yang muncul dari diskusi. Pertama, mengajak generasi penerus terlibat langsung dalam kegiatan Persyarikatan, dari kegiatan masjid hingga program sosial. Kedua, memberikan keteladanan melalui aktivisme orang tua, sehingga anak menyerap nilai perjuangan melalui contoh, bukan hanya nasihat.

Ketiga, membangun sinergi kaderisasi AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) dan Persyarikatan, agar pola pembinaan antar lembaga saling terhubung. Keempat, menjalin komunikasi yang erat dan hangat dengan generasi muda, sehingga nilai perjuangan ditanamkan melalui hubungan emosional yang sehat. Kelima, menjaga konsistensi kaderisasi, baik di keluarga, ortom, maupun AUM, sehingga proses berlangsung berkesinambungan. 

Dalam suasana diskusi yang hangat, Ketua PCM Babat, Ustaz Arif, menyampaikan sebuah kutipan yang mencuri perhatian peserta, “Kesuksesan pemimpin bukan hanya mewariskan program, tetapi mewariskan keberlanjutan. Kaderisasi yang kuat akan melahirkan cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah yang hebat.” 

Pernyataan tersebut menguatkan gagasan bahwa masa depan Persyarikatan sangat terkait dengan keberlangsungan kaderisasi di lingkungan keluarga. Keluarga Muhammadiyah tidak hanya menjadi tempat tumbuhnya kader biologis, tetapi juga ruang pembentukan nilai, mulai dari ketauhidan, kepedulian sosial, hingga etos kerja dan integritas.

Sesi pun ditutup dengan refleksi bersama bahwa kaderisasi merupakan bagian integral dari dakwah Muhammadiyah. Dalam konteks perubahan zaman yang cepat, keluarga sebagai institusi pertama dan utama harus menjadi benteng pembentukan generasi penerus yang tangguh, cerdas, dan berkemajuan.

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa Ikatan Mahas....

Suara Muhammadiyah

13 July 2024

Berita

SIDOARJO, Suara Muhammadiyah - Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) Sidoarjo meluncurkan Ice Tube Facto....

Suara Muhammadiyah

16 April 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pengajian Ramadhan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang me....

Suara Muhammadiyah

20 March 2024

Berita

KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah — Pimpinan Cabang Luar Negeri (PC LN) Ikatan Mahasiswa Muhamm....

Suara Muhammadiyah

5 September 2025

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Indonesia sebagai bangsa besar, telah dianugerahi oleh Allah SwT....

Suara Muhammadiyah

19 April 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah