SARAWAK, Suara Muhammadiyah - Dalam upaya memperkuat jaringan akademik global, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Muhammadiyah Pontianak (UM Pontianak) menyelenggarakan serangkaian kegiatan kolaboratif ke Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) selama satu pekan.
Kegiatan yang diikuti oleh 3 prodi, yakni Teknik Informatika, Teknik Mesin, Sistem Informasi, yang dilaksanakan Senin-Sabtu, 12-17 Mei 2025. Kuliah umum, benchmarking serta program pertukaran mahasiswa menjadi pembuka bagi program kolaborasi antar fakultas di dua negara ini.
Kunjungan kerjasama yang bertujuan memperkuat kolaborasi akademik antara UM Pontianak dan UNIMAS, khususnya dalam pengembangan kurikulum, penelitian Bersama dan peningkatan Kompetensi mahasiswa melalui program internasional.
Dekan Faculty of Computer Science and Information Technology UNIMAS, Dr Jane Labadin sangat menyambut baik kedatangan delegasi dari FTIK UM Pontianak mengatakan kampusnya membuka peluang untuk UM Pontianak yang ingin mengikuti program pertukaran mahasiswa yang ada di UNIMAS.
"Dengan kemudahan tidak perlu menggunakan Visa EMGS seperti kampus besar lainnya yang ada di Malaysia," ujarnya.
Sejalan dengan itu, Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Barry Ceasar Octariadi menyambut hangat kesempatan yang diberikan, ia berharap kerja sama ini membawa dampak yang baik bagi kedua institusi.
Dalam sesi International Guest Lecture, Ketua Program Studi Teknik Informasi, Asrul Abdullah menjadi Keynote Speaker dari UM Pontianak dengan tajuk “IoT in Agriculture". Ia menjelaskan perihal Pertanian yang menjadi sektor penting dalam perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini.
Salah satu dampak dari perkembangan pertanian ini dengan adanya penggunaan teknologi informasi yang mendukung, salah satunya penggunaan Smart Farming. "Teknologi ini berfungsi untuk memberikan informasi dari tanah pertanian. Beberapa sensor yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi areal pertanian antara lain, sensor nitrogen, osporus, potassium, ph, suhu, temperatur dan salinitas tanah. Tentunya sensor tersebut saling bekerja sama, sehingga akan memberikan informasi terkait kondisi dari tanah pertanian tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan data yang dihasilkan dari tanah pertanian ini, dapat memberikan kontribusi yang lebih lanjut, harus dilakukanya pengolahan data yang membutuhkan kecerdasan buatan. "Sehingga harapan dari adanya kombinasi antara IoT (Internet of Thing) dan Machine Learning (kecerdasan buatan) akan menjadi kombinasi yang sangat bagus untuk perkembangan pertanian di Indonesia," terangnya.
Dalam proses tanya jawab, Jane Labadin sangat mengapresiasi dan tertarik dengan Penelitian Asrul, dan menawarkan program beasiswa doktoral kepadanya, yang langsung disambut antusias oleh pihak FTIK. Lebih lanjut, tawaran ini akan mengundang lebih banyak kesempatan bagi dosen FTIK untuk mencoba beasiswa maupun research Bersama FCSIT UNIMAS ke depannya.
Selain itu, dalam mendukung mobilitas akademik, pada kesempatan yang sama UM Pontianak dan UNIMAS sepakat untuk melaksanakan program pertukaran mahasiswa. Dalam hal ini, UM Pontianak mengirimkan 5 mahasiswa dari 3 program studi yang ada diantaranya, Agus Setiawan (Teknik Mesin), Dimas Kurniawan (Sistem Informasi), Nisa Wulandari (Teknik Informatika), Rahadatul Aisy (Teknik Informatika) dan Alya Amanda Putri (Teknik Informatika).
Kegiatan Kunjungan kerja sama ini di inisiasi oleh Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional (LKUI) UM Pontianak. Ufi Ruhama’, kepala LKUI dalam penjelasannya, mengatakan Kerjasama dengan UNIMAS sudah diimplementasikan beberapa kali oleh berbagai prodi yang berbeda, terhitung dari sejak ditandatangani MoU dua tahun lalu. Aktivitas bersama fakultas Teknik dan Ilmu Komputer kali ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi kedua institusi serta menambah wawasan dalam bidang Teknologi dan sistem informasi. (n)