PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Program Diploma Tiga (D3) Keperawatan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) melaksanakan Assesmen Lapangan bersama Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat pimpinan Kampus Utama Umri, Jalan Tuanku Tambusai, pada Rabu (22/1/2024) siang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor Umri beserta Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan veserta Wakil Dekan Fakultas, Ketua Program Studi (Kaprodi) serta civitas akademika Fakultas MIPA Kesehatan, dan para mahasiswa dari Program D3 Keperawatan Umri.
Proses Assesmen Lapangan ini melibatkan tim Assesor dari LAM-PTKes, yaitu Dinarti SKp MAP, dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta I, dan Susy Puspasari, S.Kep., Ners., M.Kep., dari Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan PPNI Jawa Barat.
Rektor Umri Dr Saidul Amin MA, menyatakan bahwa Assesmen Lapangan adalah sebuah evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu program. Ia menekankan pentingnya menerima masukan dari Assesor sebagai langkah untuk memperbaiki dan mengembangkan program di masa mendatang.
“Assesmen ini bukan sesuatu yang menakutkan. Ini adalah evaluasi, dan yang paling penting, kita akan menerima masukan dari Assesor untuk kemajuan program kita di masa depan,” ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa perubahan hanya dapat terjadi jika ada motivasi untuk bergerak maju. Menurutnya, pengembangan yang berkesinambungan sangat diperlukan agar program tidak stagnan.
Dr Saidul Amin juga berharap para Assesor dapat memberikan bimbingan bagi mahasiswa agar Program D3 Keperawatan Umri dapat terus berkembang dan berkontribusi, terutama di wilayah terpencil yang memerlukan layanan kesehatan.
“Tanpa motivasi dan dorongan untuk bergerak, kita akan terjebak di zona yang sama. Bergerak itu hidup, diam itu mati. Kami berharap pengembangan yang berkesinambungan dapat terus dilakukan demi kemajuan,” harap Rektor Umri ini.
Dinarti SKp MAP, menjelaskan bahwa selama tiga hari proses Assesmen, tim Assesor berupaya untuk melihat apakah program yang dijalankan telah memenuhi standar atau masih ada hal yang perlu diperbaiki. Menurutnya, akreditasi memiliki tujuan utama untuk menjaga budaya mutu di sebuah institusi pendidikan.
“Selama tiga hari ini, kami memotret apakah program yang ada sudah berjalan sesuai standar atau masih ada hal-hal yang perlu ditambahkan,” ujar Dinarti, salah satu Assesor dari LAM-PTKes.
Ia menekankan bahwa kerapian dokumen sangat penting, namun yang lebih krusial adalah bagaimana kualitas program tetap terjaga dalam kegiatan sehari-hari. Dinarti juga mendorong seluruh sumber daya di Universitas Muhammadiyah Riau untuk terus berkomitmen menjaga dan meningkatkan mutu program.
“Tujuan utama akreditasi adalah bagaimana kita menjaga budaya mutu. Kerapian dokumen itu penting, tetapi yang lebih penting adalah memastikan bahwa kualitas ini terjaga dalam keseharian, bukan hanya saat ada Assesmen. Sumber daya yang ada di sini harus mampu menjaga dan meningkatkan mutu program yang telah dijalankan Umri,” jelasnya.
Dinarti juga berharap agar Program D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Riau dapat terus berkembang. “Kami ingin program ini bisa mencapai apa yang diharapkan dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tutupnya. (Walida)
