Landasan Membangun Umat Melalui Gerakan Ekonomi

Publish

25 December 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1111
Deni Asy'ari. Foto: Pandu (Magang)

Deni Asy'ari. Foto: Pandu (Magang)

Landasan Membangun Umat Melalui Gerakan Ekonomi

CAWAS, Suara Muhammadiyah – Ekonomi menjadi jangkar dalam kehidupan. Begitu relevannya ekonomi, Muhammadiyah mengambil perannya untuk menggerakkannya. Bahkan, saat ini, kata Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, muncul sebuah kesadaran baru menjadikan ekonomi sebagai medium dakwah di akar-rumput.

“Muhammadiyah mencoba membangun gerakan ekonomi bagian dari ruang baru untuk menyampaikan misi dakwah. Ini adalah respons dalam menjawab perubahan zaman,” katanya saat mengisi Pengajian di Pendopo Muhammadiyah Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (25/12).

Menukil pemikiran sejarawan muslim kontemporer dari Tunisia, Afrika, Ibnu Khaldun, ekonomi sebagai pilar peradaban. Sehingga bagi sebuah negara, dikatakan maju manakala memiliki jangkar perekonomian yang kuat dan mapan.

“Kekuatan ekonomi adalah salah satu kunci utama dari peradaban. Coba kita lihat negara maju karena ekonominya kuat. Kalau ekonominya tidak kuat, maka selalu lemah sehingga diatur oleh negara-negara adidaya yang super power,” ujarnya.

Dalam pandangan keagamaan, Islam menaruh perhatian tinggi dalam membangun gerakan ekonomi. Hal ini terpotret dari sosok Rasulullah Saw merupakan seorang saudagar. Serupa itu dengan para sahabatnya menjadikan saudagar atau ekonomi sebagai koridor berdakwah.

“Artinya dalam konteks sejarah kita sudah memberikan gambaran bahwa membangun umat itu tidak bisa dilepaskan membangun basic ekonomi,” bebernya.

Deni menambahkan, saat Rasulullah Saw melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah, Ia mendirikan masjid pertama yaitu Masjid Quba. Setelah itu, mendirikan pasar alternatif umat Islam yang sebelumnya sudah ada pasar milik Kaum Yahudi.

“Pasar yang dikelola oleh Kaum Yahudi di Madinah ini adalah pasar yang penuh ketimpangan, kezaliman, dan riba. Sehingga yang kaya menjadi kaya dan yang miskin tetap miskin. Yang lapaknya besar tetap semakin besar. Yang lapaknya kecil semakin kecil,” tuturnya.

Di sinilah Rasulullah Saw menginisiasi pendirian Pasar Al Souq Manakhah. Sistematisasi pasar yang dibuat dengan penuh kebersamaan dan keadilan. “Di situ Rasul membuat model pasar yang penuh keadilan, kejujuran, dan lambat-laun pasar yang dikelola kalangan Yahudi pindah ke pasar Rasulullah,” katanya.

Karenanya, Muhammadiyah menjadi gerakan ekonomi sebagai bagian dari dakwah. Dakwah ekonomi yang dijalankan membuat Muhammadiyah menyebar secara pesat. Hal ini, sebut Deni, merupakan sumbangsih para tokoh Muhammadiyah yang tampil sebagai seorang saudagar. 

“Kalau daerah itu kulturnya saudagar, maka Muhammadiyah tumbuh pesat di situ. Penyebaran Muhammadiyah di berbagai daerah itu terjadi begitu cepat karena peran tokoh-tokoh Muhammadiyah karena berlatar belakang saudagar,” tegasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Ciptakan Lapangan Kerja Mandiri SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Merespon tantangan ekonomi yan....

Suara Muhammadiyah

22 September 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – LAZISMU DIY kembali membuka penerimaan Beasiswa Sang Surya ta....

Suara Muhammadiyah

24 July 2024

Berita

MAGELANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali melaksanakan kegia....

Suara Muhammadiyah

31 October 2025

Berita

SERUYAN, Suara Muhammadiyah - Hari Jum'at adalah hari yang mulia, penuh keberkahan bagi setiap ....

Suara Muhammadiyah

14 October 2023

Berita

DEPOK, Suara Muhammadiyah - Pelatihan Instruktur Pimpinan wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Resm....

Suara Muhammadiyah

5 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah