JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan silaturahmi ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia pada Rabu (1/10) di Kantor Pusat BNN RI, Cawang, Jakarta Timur.
Rombongan LDK PP Muhammadiyah dipimpin langsung oleh Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, didampingi Wakil Ketua Agus Trisundani, Wakil Bendahara Komarul Zaman, serta sejumlah tim pengurus lainnya. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Kepala BNN RI, Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto, SIK., SH., MSi., beserta jajaran utama, termasuk Sekretaris Utama dan para Deputi di lingkungan BNN.
Dalam kesempatan itu, selain mempererat tali silaturahmi, kedua lembaga juga membahas peluang sinergi dalam program pencegahan penyalahgunaan narkotika. LDK Muhammadiyah, dengan jaringan dai yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, dinilai memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran masyarakat, terutama melalui pendekatan dakwah dan pemberdayaan komunitas.
Kepala BNN RI, Komjen Pol. Suyudi, menegaskan bahwa permasalahan narkotika merupakan persoalan kompleks yang tidak bisa ditangani hanya oleh aparat penegak hukum. “Pencegahan harus melibatkan seluruh komponen masyarakat. Para dai Muhammadiyah yang hadir dan aktif di tengah masyarakat memiliki kekuatan besar untuk menyampaikan pesan anti-narkotika secara efektif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Komjen Pol. Suyudi berharap silaturrahim ini tidak berhenti pada pertemuan awal, melainkan berlanjut pada bentuk kerja sama konkret. “Kami berharap ada program-program nyata yang bisa disinergikan antara BNN dengan LDK Muhammadiyah, sehingga upaya pencegahan narkotika semakin kuat dan menyentuh lapisan masyarakat yang lebih luas,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua LDK PP Muhammadiyah, Muchamad Arifin, menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan oleh BNN RI. Ia menekankan bahwa LDK Muhammadiyah siap untuk berperan aktif dalam mendukung agenda nasional pemberantasan narkotika, khususnya pada aspek pencegahan melalui dakwah, pendidikan, dan pembinaan komunitas.
“LDK Muhammadiyah memiliki komitmen untuk menghadirkan dakwah yang mencerahkan, termasuk dalam isu pencegahan narkotika. Kami percaya bahwa dakwah bukan hanya soal ibadah, tetapi juga membangun peradaban dan menjaga generasi bangsa dari ancaman narkotika,” ungkapnya.
Lebih jauh, Muchamad Arifin menegaskan bahwa pencegahan jauh lebih penting dibandingkan penanganan. “Mencegah lebih baik daripada mengobati, bahkan mencegah jauh lebih murah daripada mengobati. Karena itu, peran dai dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual menjadi sangat strategis dalam menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika,” tambahnya.
Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban ini menjadi langkah awal terjalinnya sinergi strategis antara BNN RI dan LDK PP Muhammadiyah. Keduanya berkomitmen untuk menjalin kerja sama berkelanjutan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sehat, kuat, dan bebas dari narkotika. (Rif)