PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Prestasi membanggakan diraih Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) melalui atlet pencak silatnya, Sagrinatul Azizah, mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, yang berhasil meraih medali perunggu pada babak Pra Kualifikasi Porprov XVII Pencak Silat Jawa Tengah Tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di GOR Abirawa Batang pada 23-28 November 2025 dan menjadi momentum penting bagi atlet binaan UMPP dalam menembus persaingan tingkat provinsi. Pembinaan atlet ini berada di bawah Dr. M. Riski Adi Wijaya, S.Pd., M.Pd., dengan Aris Murando sebagai asisten pelatih yang mendampingi secara langsung selama proses persiapan dan pertandingan.
Aris Murando menilai hasil yang diraih sudah cukup memuaskan meskipun masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki. “Cukup memuaskan karena berhasil meraih tiket Porprov dengan menyandang juara 3 pada Pra Kualifikasi Porprov 2025 meskipun banyak yang harus diperbaiki tetapi cukup kami syukuri,” ungkapnya. Ia juga menyampaikan bahwa Sagrinatul menunjukkan performa yang baik serta mampu mengikuti instruksi pelatih dengan disiplin selama pertandingan berlangsung. Keunggulan utama yang terlihat adalah kemampuan serangan di akhir pertandingan dan teknik jatuhan yang cukup baik, yang menjadi faktor penting dalam keberhasilannya meraih posisi ketiga.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang terlibat dalam proses pembinaan, di antaranya Fauzi Umar Lahji, S.E. (Ketua IPSI Kota Pekalongan), Dr. M. Riski Adi Wijaya, S.Pd., M.Pd. sebagai pembina, Wida Wijaya, Aris Ariyadi, S.H., S.Pd., M.Pd., Kharies Rofies, serta Aris Murando sendiri sebagai asisten pelatih. Kerja sama antara pelatih, atlet, dan kampus UMPP selama satu tahun terakhir dinilai berjalan cukup baik, termasuk adanya dispensasi akademik yang diberikan agar atlet dapat fokus pada latihan dan pertandingan.
Persiapan atlet dilakukan secara bertahap sejak mengikuti ajang sebelumnya hingga mencapai puncak pra kompetisi yang dilaksanakan tiga sampai empat minggu menjelang pertandingan. Metode latihan yang diterapkan menggunakan periodisasi selama satu tahun menuju kinerja puncak, disertai evaluasi berkelanjutan. Strategi pertandingan juga disusun dengan menyesuaikan keunggulan atlet. “Karena dia unggul di fisik, kami persiapkan atlet kita untuk fight ketika lawan lelah atau penurunan performa, selain itu juga teknik yang dimiliki lawan kita pelajari dan kita carikan antisipasi yang tepat untuk melawannya,” ujarnya.
Selain aspek teknik dan strategi, penguatan mental turut menjadi perhatian dalam proses pembinaan. Aris Murando memberikan motivasi langsung kepada atlet dengan menekankan pentingnya semangat dan keyakinan diri. “Sagrina kamu bisa, kamu ingat perjalananmu panjang, kamu harus membayar itu dengan tiket menuju Porprov, tanamkan kata-kata ini: I came here to conquer, so I will. I didn’t come here to give up!,” katanya.
Meski telah meraih medali perunggu, evaluasi tetap akan dilakukan oleh tim pelatih untuk membenahi teknik, langkah, sikap, fisik, dan mental agar lebih menguntungkan pada pertandingan berikutnya. Aris juga berharap dukungan kampus terhadap atlet semakin ditingkatkan, khususnya dalam memberikan kemudahan akademik dan apresiasi pembinaan. Ia turut berpesan kepada atlet-atlet muda UMPP untuk terus menggali potensi diri dan menjaga lingkungan positif sebagai bekal menuju kesuksesan di bidang olahraga.


