Majelis Dikdasmen-PNF PDM Magetan Gelar Leadership Training

Publish

4 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
808
Doc. Dikdasmen dan PNF PDM Magetan

Doc. Dikdasmen dan PNF PDM Magetan

MAGETAN, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Dasar Menangah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) PDM Magetan, Jawa Timur menggelar Leadership Training. Kegiatan dipusatkan di Kompleks Pondok Pesantren Modern Salimul Ummah Magetan Jl. Magetan-Panekan, Srogo, Panekan, Magetan pada Sabtu-Ahad, 24-25 Februari 2024.

Menurut Ketua Panitia, Thoha Mahmudi, S. HI, M. Pd, kegiatan training berlangsung dalam dua bentuk, luring dan daring. Untuk luring dilaksanakan selama dua hari, berpusat penuh di Ponpes Modern Salimul Ummah yang diikuti 50 peserta dari baik guru dan kepala sekolah-madrasah Muhammadiyah Magetan. Untuk daring dilaksanakan 1-4 Maret 2024 dengan menghadirkan narasumber dari pimpinan muhammadiyah wilayah seperti pak Rektor Umsida, Dr Hidayatullah dan Muh. Abduh, MSi.

Thoha melanjutkan, jika Dikdas dan PNF PDM Magetan mempunyai kewajiban moral melaksanakan amanah dan program pimpinan pusat dan wilayah. “Akan kami siapkan sumber daya yang profesional, beretika, berkemajuan dan berakhlak,“ pungkas koordinator Alumni IMM Kabupaten Magetan.

Acara dibuka ketua PDM Magetan, Samsul Hidayat, SPd., MPd. Dalam sambutannya, Samsul mengingatkan perjalanan hidup suatu bangsa atau lembaga tidak akan lepas dari fase-fase perjalanan hidupnyanya. Dimulai fase perintis, fase ini biasa dikenal fase babat alas, fase perjuangan.

Fase kedua, dikenal sebagai fase pengembang karena masih berkomitmen untuk berkembang. Fase ketiga, dikenal dengan fase penikmat karena dia hanya tinggal menikmati hasil karena tidak merasakan perjuangan merintis.

“Tapi perlu kita ingat bersama fase ini sangat berbaya kalau ndak hati hati bisa bisa akan tergelincir,” lanjut Samsul. Samsul mencontohkan kejadian sejarah peradaban manusia. Ingat catatan sejarah...Uni Sovyet sekarang hancur berkeping keping menjadi negara Ukraina, Uzbekistan, Armenia, Tajikistan, Slovenia dan lai-lain karena konflik internal dari para penikmat. Termasuk tertangkapnya Cut Nya’ Dien karena informasi orang dalam, informan ingin hidup nikmat, sehingga perang Aceh berakhir tahun 1904. Mari kita masing-masing merenung kita ini masuk dalam fase apa. Kitalah yang bisa menjawabnya,” pesan alumni IKIP Malang ini.

Sementara, dalam penyampaian materi, Rektor Umsida, Dr Hidayatullah, MSi mengatakan pemimpin adalah ujung tombak lembaga pendidikan. Selain itu, Ia menekankan peran seorang pemimpin, terutama kepala sekolah memang sangat penting sebagai suri teladan (uswah hasanah). “Begitu pentingnya peran dan fungsi pemimpin sehingga kemajuan bahkan kemunduran lembaga pendidikan bergantung pada sang pemimpin, yaitu kepala sekolah,” katanya.

Ia juga berpesan  sebagai pemimpin lembaga, kepala sekolah tidak boleh menampakan kelelahan dihadapan team yg dipimpinanya. Baik kelelahan intelektual, kaitanya dengan keengganan memperluas literasi membaca. “Pemimpin dituntut pula agar bisa memberikan harapan kepada teamnya, dengan membangun harapan team akan lebih yakin kepada pemimpinya dan berusaha keras utk mewujudkan visi misi lembaga dan pimpinanya,” tandasnya. (Samsul/Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Higher Committee of Human Frater....

Suara Muhammadiyah

6 September 2024

Berita

BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H organisasi massa (Ormas)....

Suara Muhammadiyah

16 June 2024

Berita

MALANG, Suara Muhammadiyah - Baru-baru ini Indonesia resmi bergabung pada organisasi global BRICS. T....

Suara Muhammadiyah

14 January 2025

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Panjta Nu....

Suara Muhammadiyah

30 April 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menambah jumlah guru besar ....

Suara Muhammadiyah

17 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah