PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (PAUD Dasmen) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah mengadakan Penguatan Kapasitas Penyelenggara dan Pengelola Amal Usaha 'Aisyiyah se-Karesidenan Kedu pada Ahad (19/10) di Auditorium Kampus Sucen Universitas Muhammadiyah Purworejo. Acara ini dihadiri oleh 230 peserta dari Karesidenan Kedu, yang terdiri dari pengurus Majelis PAUD Dasmen PDA, Pengurus IGABA Daerah, guru dan kepala sekolah PAUD dan SD ‘Aisyiyah. Turut hadir pula Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Yuni Hermawanti, serta Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Purworejo, Drs. Pudjiono.
Chusnul Hayati, Ketua Majelis PAUD Dasmen PWA Jawa Tengah, menyatakan bahwa penguatan ini diadakan karena masih ada beberapa daerah yang pimpinan atau penyelenggaranya belum memahami kewajiban, tugas, dan tanggung jawab penuh terhadap sekolah Amal Usaha 'Aisyiyah. Selain itu, pengelola atau kepala sekolah juga belum paham betul mengenai wewenang dan hak-haknya. Penguatan ini juga bertujuan agar guru-guru dapat ditingkatkan keprofesionalitasan dan kompetensinya.
“Diselenggarakannya agenda ini untuk menjawab kebutuhan akan penyelarasan beberapa penyelenggara, pengelola, guru, dan karyawan yang sesuai dengan panduan PAUD Dasmen dan juga penguatan kapasitasnya supaya kualitas dan kompetensi penyelenggaraan sekolah itu semakin baik,”ungkap Chusnul Hayati.
Harapan besarnya penajaman program menjadi lebih visioner, tidak hanya mengadakan kegiatan rutin di sekolah tetapi pengembangannya harus semakin meningkat. Dari tingkat berkemajuan, percontohan, dan unggulan, juga branding ke depannya harus semakin baik. Di mana harapannya tiap karesidenan ada 1 sekolah unggulan yang dijadikan sebagai pusat percontohan bagi sekolah lain, baik internal maupun eksternal dalam hal lembaga maupun lulusannya yang berakhlaqul karimah, cerdas, serta mampu berkompetisi.
Diharapkan agar tiap 1 (satu) daerah tingkat kabupaten, terdapat 1 (satu) sekolah dasar yang juga memiliki Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Program ini didorong oleh kepekaan Aisyiyah terhadap fenomena banyaknya kasus drop out di masyarakat, yang semakin parah pasca-Covid. PKBM dapat melayani pendidikan kesetaraan tingkat A, B, maupun C, serta program lain yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah, seperti bimbingan membaca Al-Qur'an bagi ibu-ibu atau program literasi lainnya.
Selain itu, secara kelembagaan, perlu ada peningkatan kemandirian Ikatan Guru `Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA). IGABA diharapkan dapat lepas dari IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) dan menjadi organisasi yang setara dengan organisasi guru sejenis lainnya.
Agenda dibuka secara simbolis oleh Nur Ngazizah, Ketua Pimpinan Daerah `Aisyiyah (PDA) Kabupaten Purworejo, sebagai tuan rumah agenda ini. Ia menyambut baik dilaksanakannya penguatan kapasitas untuk pengelola dan penyelenggara PAUD se-Karesidenan Kedu di Universitas Muhammadiyah Purworejo kampus 3 Sucen.
Nur Ngazizah berharap forum ini menjadi wadah untuk saling menginspirasi dan mengubah mindset (pola pikir). Ia menekankan pentingnya mengganti narasi bekerja menjadi berjuang dan beribadah di Amal Usaha 'Aisyiyah. "Ketika mindset-nya diubah menjadi berjuang dan beribadah, harapannya semua yang terlibat baik itu penyelenggara, pengelola, dan bapak ibu guru mampu bergerak secara dinamis," ujarnya. Ia menambahkan, tujuan akhirnya adalah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya melalui amal usaha 'Aisyiyah.
Penguatan kapasitas kali ini disampaikan oleh personel Majelis PAUD Dasmen Jawa Tengah secara langsung yang membedah Materi I : Arah Kebijakan Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Wilayah `Aisyiyah Jawa Tengah, Materi II : Tata Kelola Sekolah Sehat dan Unggul, Materi III : Peran dan Fungsi Guru di Lembaga `Aisyiyah, dan Materi IV : Managemen Keuangan Sekolah.
“Kami mewakili dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo mengapresiasi dengan terlaksananya pelatihan motivasi bagi pengelola dan penyelenggara Amal Usaha `Aisyiyah. Kami berharap kegiatan ini nantinya akan menghasilkan sesuatu yang menjadi suatu kesepakatan bersama dimana kegiatan ini merupakan kegiatan se-Karesidenan Kedu. Semoga nanti antar kabupaten kota bisa saling menyesuaikan dan bermanfaat untuk peserta didik baik dari tingkat PAUD, SD, hingga SMP,” kata Yuni Hermawanti, Bidang Pendidikan Kurikulum Bahasa dan Sastra Dinas Pendidikan dan Kebuayaan Kabupaten Purworejo.
Acara ini juga dimeriahkan dengan tampilan tari dari siswa TK ABA 2 Purworejo dan TK ABA 4 Purworejo pada sesi pra-acara serta bazar UMKM di gedung lantai 2 guna menyediakan oleh-oleh bagi peserta.(hanan)