Marak Makanan Ultra-Processed, Dosen UM Bandung Sarankan Pangan Sehat

Publish

17 March 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
179
Foto Istimewa

Foto Istimewa

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dosen program studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Bandung Dr Saepul Adnan SSi MSi mengingatkan pentingnya menjaga pola makan selama bulan Ramadan. Ia menegaskan bahwa puasa tidak sekadar menahan lapar dan haus. Namun, menjadi momentum untuk memperbaiki diri dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memilih makanan yang dikonsumsi.

Menurutnya, pada era modern ini, masyarakat dihadapkan pada tantangan berupa maraknya konsumsi ultra-processed food atau makanan yang telah melalui proses pengolahan intensif. Makanan jenis ini biasanya mengandung berbagai bahan tambahan, seperti pengawet, pewarna, perasa buatan, serta tinggi gula, garam, dan lemak.

”Contoh makanan tersebut meliputi mi instan, makanan ringan kemasan, minuman bersoda, serta olahan daging seperti nugget dan sosis. Meskipun praktis dan mudah diperoleh, makanan ini sering kali minim nutrisi dan berpotensi berdampak buruk bagi kesehatan,” ujar Saepul seperti dikutip dari kanal YouTube UM Bandung pada Senin (17/03/2025).

Dalam Islam, umat diajarkan untuk mengonsumsi makanan yang halal dan tayib, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 168, ”Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah seitan karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” Halal berarti sesuai dengan syariat Islam, sedangkan tayib merujuk pada makanan yang sehat, bermanfaat, dan menyehatkan tubuh serta jiwa.

Saepul menambahkan bahwa meskipun makanan ultra-processed mungkin halal, ketayibannya masih menjadi pertanyaan. Kandungan bahan-bahan tidak alami dan proses pengolahan yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. ”Oleh karena itu, bulan Ramadan sebaiknya menjadi kesempatan untuk membersihkan tubuh dari konsumsi makanan yang kurang sehat dan beralih ke pola makan yang lebih alami serta bernutrisi,” tambah Saepul.

Untuk memilih pangan yang lebih sehat, ia menyarankan masyarakat agar lebih cerdas dalam membaca label kemasan makanan. Memahami komposisi bahan, kandungan gizi, dan menghindari bahan tambahan berlebihan dapat membantu dalam menentukan pilihan yang lebih baik. Selain itu, ia juga mengimbau agar lebih banyak mengonsumsi makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, lalu protein nabati dan hewani yang minim olahan.

Ia juga menganjurkan masyarakat untuk membiasakan memasak sendiri agar dapat memastikan bahan yang digunakan benar-benar segar, halal, dan tayib. Mengontrol kandungan garam, gula, dan lemak dalam makanan juga menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan. ”Meskipun makanan ultra-processed tidak sepenuhnya dihindari, konsumsi makanan ini sebaiknya dibatasi dan hanya dijadikan pilihan sesekali,” imbuh Saepul.

Sebagai penutup, Saepul mengajak masyarakat untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan halal dan tayib. Dengan memilih makanan yang menyehatkan tubuh dan jiwa, ibadah puasa dapat dijalankan dengan lebih baik serta meraih keberkahan Ramadhan secara maksimal.*(FA)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KUALA KAPUAS, Suara Muhammadiyah – Memperkuat ukhuwah sebagai seorang Muslim adalah kekuatan l....

Suara Muhammadiyah

1 December 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau dalam upayanya memper....

Suara Muhammadiyah

15 September 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Hari ini, Senin (29/7), SMP UMP memulai kegiatan Forum Ta&rsq....

Suara Muhammadiyah

29 July 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai kampus yang Unggul dan M....

Suara Muhammadiyah

13 June 2024

Berita

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi tuan rumah a....

Suara Muhammadiyah

26 March 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah