Mendobrak Senyap: Kisah Syawalan di Karossa

Publish

14 April 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
292
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Mendobrak Senyap: Kisah Syawalan di Karossa

Oleh: Furqan Mawardi/Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting Masjid dan Pesantren PWM Sulawesi Barat

 

Sabtu malam, 12 April 2025. Angin malam mengiringi langkah kaki kami meninggalkan Mamuju. Dalam keheningan malam, perjalanan menuju Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, dimulai. Sebuah misi menanti, pengajian Syawalan dan pelantikan Kantor Layanan Lazismu. Perjalanan dakwah ini bukan sekadar rutinitas; ia adalah denyut nadi pengabdian, napas panjang perjuangan yang tak mengenal jeda. Bersama rombongan Lazismu Sulawesi Barat, kami melaju dalam gelap, menyusuri jalanan berliku, mendaki gunung, dan menantang tikungan tajam yang menguji nyali.

Rombongan kami diisi oleh wajah-wajah pejuang. Ustadz Abdul Rahman, Ketua Lazismu Sulbar, bersama Pak Haryanto, Firman dan Sibghatullah, pengurus yang setia mengawal gerakan filantropi ini. Sekitar pukul 01.00 dini hari, kami tiba di rumah Bapak H. Harun, Ketua PCM Karossa. Hangat sambutan beliau dan istri memadamkan letih kami. Mata kami memejam, memulihkan tenaga untuk misi esok hari.

Fajar merekah. Subuh berjamaah di Masjid Babussalam memberi energi spiritual yang membuncah. Saya diminta menyampaikan kultum subuh. Saya sampaikan, "Ramadhan telah membentuk jiwa kita, dan Syawal adalah ajang pembuktian: apakah kita benar-benar lulus dari madrasah Ramadan atau hanya menjadi tamu musiman di rumah ibadah."

Sarapan pagi menggoda, nasi kuning hangat, lauk-pauk yang menggugah selera. Kebaikan tuan rumah menambah syukur di dada. Kami lalu menuju lokasi acara di teras Masjid Babussalam. Pagi itu, halaman masjid berubah menjadi tempat pengajian yang menarik. Kursi-kursi tersusun rapi, ibu-ibu dan bapak-bapak hadir dengan wajah sumringah. Yang makin membuat saya terharu jumlah jamaah makin terus bertambah. Bahkan yang hadir bukan hanya jamaah dari Karossa saja, tapi juga dari beberapa kecamatan sekitar karossa. Padahal sekitar  tiga tahun lalu, saat kami memulai pengajian di Karossa, yang hadir hanya segelintir, paling tujuh, paling banyak lima belas jamaah. Hari ini, gerakan pengajian ini makin terus bertambah dan tampilannya makin menarik dan elegan. Dahulu hanya lesehan di masjid, sekarang diteras memakai kursi dan meja, dan pemateri disiapkan meja khusus lengkap dengan sound sistemnya yang suaranya menggelebah.

Dan di balik makin meriahnya gerakan Muhammadiyah di Karossa, tidak lepas dari peran para tokoh-tokoh Muhammadiyah yang betul-betul mengorbankan, waktu, pikiran, tenaga, dan dana mereka untuk kemajuan persyarikatan. Diantaranya ada H. Mustamin, H.N Darlan, H. Mansyur, H.Harun, Almarhum Pak Lukman, H. Badaruddin, H. Radi dan ustadz Majid. Tentu juga tokoh tokoh lain yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu.

Selain itu ada  sosok anak muda energik, Ustadz Aswandi. Alumni Universitas Muhammadiyah Mamuju ini menetap di masjid bersama istrinya yang juga sesama alumni di almamater yang sama. Ia tak sekadar menjadi imam, tetapi juga pembina, penggerak, dan penginspirasi. Melalui pengajian anak-anak, tadarus ibu-ibu dua hingga tiga kali sepekan, Karossa perlahan bangkit. Pengajian kini diadakan di pagi hari, elegan, penuh semangat. The power of emak-emak betul adanya, ibu-ibu Aisyiyah hadir dengan seragam khas, menggerakkan logistik, menyatukan hati, dan menjaga semangat dakwah agar tetap menyala.

Pukul 09.00 WITA, acara Syawalan dan pelantikan Kantor Layanan Lazismu Karossa digelar. Pelantikan ini bukan hanya sekadar seremoni. Ini adalah tonggak sejarah. Tingkat kepercayaan masyarakat meningkat tajam selama Ramadhan kemarin. Zakat, infak, dan sedekah mengalir deras melalui Muhammadiyah. Amanah itu dikelola transparan, didistribusikan dengan tanggung jawab. Maka hari ini, lembaga itu diformalkan agar kepercayaan menjadi kekuatan.

Selesai pelantikan, giliran saya tampil menyampaikan hikmah syawalan, saya menyampaikan materi bertajuk “Dengan Kebersamaan, Kita Raih Kebahagiaan.” Saya bawa untaian mutiara dari Ibnu Abbas tentang tujuh kebahagiaan sejati:

1. Qalbun syâkir – Hati yang senantiasa bersyukur.

2. Lisanun dzâkir – Lisan yang terus berdzikir.

3. Badanun ‘alâ al-balâ’i shâbir – Tubuh yang sabar menghadapi ujian.

4. Zaujatun shâlihah – Pasangan yang saleh/salihah.

5. Aulâdun abrar – Anak-anak yang taat dan berbakti.

6. Mujâwirûn shâlihûn – Tetangga yang baik.

7. Rizqun hâlâl wa kâfî – Rezeki yang halal dan mencukupi.

Saya katakan: “Inilah tujuh tiang kebahagiaan, bukan versi media sosial, tapi versi langit. Kebahagiaan itu bukan banyaknya harta, tapi nikmat yang Allah tanamkan dalam hidup kita.”

Saya kutip juga firman Allah:

“Wa man ya’mal minash-shâlihâti min dzakarin aw untsâ wa huwa mu’minun fa ulaaika yadkhulûnal jannah...”

"Barangsiapa yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dan dia beriman, maka mereka itulah penghuni surga." (QS. An-Nisa: 124)

Usaih sholat dzuhur, kami merapat ke kediaman Mantan ketua PCM, Haji Mansyur, meski tak lagi menjabat ketua, tetap setiap bulan membuka rumahnya bagi jamaah untuk makan siang usai pengajian. Hari ini pun beliau menyediakan makanan dengan penuh cinta. Tak ada yang lebih mulia dari semangat berbagi seperti ini.

Setelah itu, kami berpamitan pulang. Perjalanan pulang masih panjang. Namun hati kami penuh harap, bahwa dari tanah Karossa yang dulu sepi, kini mulai bersinar cahaya Sang Surya. Harapan  kami agar Islam semakin membumi, agar masyarakat semakin tercerahkan, agar dakwah semakin mengakar kuat. Dan dalam hati kecil saya, terlantun doa, "Ya Allah, berkahilah bumi Karossa, jadikan ia ladang amal yang subur, tempat tumbuhnya benih-benih iman dan perjuangan." aamiin.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Pemikiran Revitalisasi Ajaran Islam Oleh: Dr. Masud HMN, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. H....

Suara Muhammadiyah

5 June 2024

Wawasan

Praktik Baik Universitas Muhammadiyah Kupang Bina Desa Berkemajuan Oleh: Uslan, Ph.D, Ketua Prodi S....

Suara Muhammadiyah

10 December 2023

Wawasan

Menyuburkan Semangat Cinta Negeri  Oleh: Amalia Irfani, Dosen IAIN Pontianak, Sekretaris LPP P....

Suara Muhammadiyah

14 August 2024

Wawasan

Sangkan Paran Dumadi  Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon "Salah satu sifat manusia....

Suara Muhammadiyah

25 May 2024

Wawasan

Segenggam Impian untuk IMM di Masa Depan Oleh: Tri Laksono Pernahkah kita membayangkan kehidupan b....

Suara Muhammadiyah

14 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah