SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dua tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil membawa pulang medali emas dan penghargaan spesial saat berkompetisi di ajang internasional Japan Design Innovation and Exhibition (JDIE) 5-6 Juli 2025, Jepang. Penghargaan ini mengukuhkan UMS sebagai kampus unggul dengan segudang prestasi mahasiswa.
Kabiro Kemahasiswaan UMS Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T., mengungkapkan rasa syukurnya atas raihan prestasi tersebut.
“Alhamdulillah kemarin dua tim mendapatkan gold medal dan salah satunya mendapatkan special award atau penghargaan spesial,” ungkap Kholid, Jumat (11/7).
Tim tersebut adalah tim dari Teknik Mesin dengan karya Medlink-Smart. Produk ini memiliki keunggulan untuk efisiensi pengelolaan data medis dan meminimalisir kesalahan pencatatan manual. Tim ini mendapatkan medali emas sekaligus penghargaan spesial atau special award.
Tim lain yang mendapatkan medali emas adalah Nusa-Gritecture yang merupakan kolaborasi dari prodi Arsitektur dan Geografi. Mereka mengusung arsitektur hijau untuk menjawab ketahanan pangan, ketahanan iklim, dan penyusutan lahan.
Kholid menyampaikan bahwa Kemahasiswaan UMS memiliki target prestasi tahunan baik nasional maupun internasional. Pada tahun 2024, target prestasi internasional sebanyak 35 penghargaan, tetapi UMS berhasil mendapatkan lebih dari 100 lebih prestasi internasional.
Untuk mencapai target, UMS harus berpartisipasi di ajang-ajang internasional yang benar-benar terrekognisi. UMS telah berulang kali mengirimkan mahasiswanya berkompetisi di Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Jepang, dan negara lainnya.
“Di situ lah kami ingin menunjukkan eksistensi bahwa mahasiswa-mahasiswa UMS itu bisa bersaing di dunia internasional,” kata Kholid.
Perjuangan mahasiswa yang tentunya tidak instan menurut Kholid akan menambah pengalaman internasional mereka pula.
Kholid memaparkan, mahasiswa yang ingin berkompetisi diarahkan untuk melakukan presentasi kepada Kemahasiswaan UMS dan fakultas terkait untuk mendapatkan bantuan biaya. Di samping itu, melalui presentasi, mahasiswa juga akan mendapatkan masukan membangun seperti untuk menggandeng prodi lain agar inovasi mahasiswa menjadi lebih kuat.
"Jika dirasa masih belum cukup, tim akan kita minta untuk melakukan riset lagi. Karena masih banyak perlombaan lain-lain yang bisa diikuti. Sehingga ketika berlaga itu sudah benar-benar hasilnya mendapatkan yang terbaik,” tuturnya.
Pencapaian ini semakin mengokohkan UMS sebagai kampus yang unggul. Kata unggul tidak hanya semata pada pengakuan sertifikat, tetapi memang memiliki mahasiswa kualitas unggul yang antusias mengikuti perlombaan dan menunjukkan prestasi. (Maysali)