BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah - Berdasarkan laporan dari takmir Masjid Al-Jihad Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, uang infaq yang diperoleh pada Bulan Oktober 2025 sebesar 700 juta. Mendengar hal itu, Jamaludin Ahmad selaku Ketua (Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengaku senang dan bangga dengan kabar tersebut. Ia pun mengajak seluruh masjid Muhammadiyah untuk mencontoh kesuksesan masjid yang memiliki 800 jamaah dalam sekali sholat itu diseluruh aspek kehidupan.
Masih terkait dengan tema Rakernas LPCRPM, “Memakmurkan Masjid, Menghebatkan Cabang dan Ranting” Jamaludin mengatakan bahwa rata-rata jumlah jamaah masjid Muhammadiyah secara nasional sekitar 30 orang. Tak jarang juga, ada masjid Muhammadiyah yang memiliki rata-rata jamaah di bawah itu, bahkan hanya memiliki 1 jamaah. Menggapi fenomena ini, dirinya mewanti-wanti agar pengelolaan masjid dilakukan dengan sungguh-sungguh.
“Oleh karenanya, memakmurkan masjid menjadi tema penting yang selalu muncul dalam setiap rakernas dan regional meeting,” ujarnya dalam kajian khusus di Masjid Al-Jihad (15/11).
Ia pun membandingkan masjid dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang lain. Ketika universitas dan rumah sakit Muhammadiyah mengalami penurunan dari segi mahasiswa dan pasiennya, seluruh pimpinan merasa bingung dan siap melakukan berbagai cara untuk mengatasi persoalan tersebut. Tapi jika masjid Muhammadiyah yang sepi dari jamaah, sangat jarang pimpinan yang mengkhawatirkan masalah tersebut dan mencari solusinya.
“Kalau ada kampus, mahasiswanya turun, pasti para pengurus Muhammadiyah berpikir bagaimana cara, gudung dibangun, hutang kalau perlu. Tapi kalau masjid jamaahnya sedikit. Saya tidak ingin meneruskan kalimat tersebut,” ungkap Jamaludin sambil bercenda.
Dalam upaya memakmurkan masjid Muhammadiyah yang sepi, keseriusan menjadi kunci penting. Setidaknya sama seriusnya dengan saat pengurus mengelola universitas atau rumah sakit milik Muhammadiyah. "Segera berkumpul untuk melakukan rapat. Agar penyakit yang diderita oleh masjid-masjid Muhammadiyah dapat segera ditangani dengan sebaik-baiknya," pesannya.
Temuan lainnya yang tak kalah mencengangkan, bahwa ada 99,9 persen jamaah sholat subuh yang tidak aware dengan kondisi di sekitarnya. Mereka lupa mengajak keluarganya untuk jamaah di masjid.
“Maka saya ingin mengajak bapak ibu untuk shalat jamaah di masjid dalam rangka bagian untuk memakmurkan masjid,” tegasnya. (diko)


