Menteri Dikdasmen Panen Ubi Jalar dan Kukuhkan JATAM Kuningan

Publish

20 December 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
122
Foto Istimewa

Foto Istimewa

KUNINGAN, Suara Muhammadiyah – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melaksanakan panen ubi jalar sekaligus pengukuhan Jama’ah Tani Muhammadiyah (Jatam) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (20/12/2025). 

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya penguatan ekonomi umat berbasis pertanian serta pengembangan dakwah Muhammadiyah di tingkat akar rumput. Dalam kesempatan itu, MPM PP Muhammadiyah juga menyerahkan bantuan pompa air kepada MPM PDM Kuningan sebagai dukungan sarana produksi pertanian.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, menjelaskan bahwa pengembangan Jama’ah Tani Muhammadiyah dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir. Pada sisi hulu, Muhammadiyah mendorong penguatan teknologi budidaya pertanian, sementara pada sisi tengah dilakukan penguatan kelembagaan petani melalui Jatam. Adapun pada sisi hilir, MPM memperluas jejaring pasar dan kemitraan, termasuk rintisan ekspor.

“Ubi jalar yang kita panen hari ini terdiri dari dua varietas, yakni varietas Cilembu dan varietas Naruto yang berasal dari Jepang dan kini dikembangkan di Kuningan. Tantangan kita ke depan adalah bagaimana memberikan nilai tambah yang lebih optimal bagi petani,” ujar Nurul Yamin.

Ia menambahkan, Universitas Muhammadiyah Kuningan diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam pendampingan budidaya, penguatan kelembagaan petani, hingga pengembangan jejaring produksi. Hal tersebut sejalan dengan ikhtiar Muhammadiyah dalam memperkuat dakwah di atas rumput, khususnya di kalangan petani.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya mengubah persepsi masyarakat terhadap petani dan pertanian. Menurutnya, masih terdapat stigma bahwa petani identik dengan keterbelakangan pendidikan, kemiskinan, dan profesi yang kurang bergengsi.

“Tantangan besar pertanian kita adalah regenerasi petani. Sebagian besar petani kita berusia di atas 50 tahun dan banyak yang bukan pemilik lahan. Karena itu, regenerasi petani harus menjadi bagian dari gerakan kebudayaan berbasis pendidikan,” ujarnya.

Abdul Mu’ti yang mengaku sebagai anak petani menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara agraris harus mampu memanfaatkan sumber daya alam dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peran Muhammadiyah dalam mendorong kemandirian dan kesejahteraan petani di Kabupaten Kuningan. Ia menilai keberadaan Jama’ah Tani Muhammadiyah sejalan dengan arah pembangunan daerah yang menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama ekonomi masyarakat.

“Pemerintah Kabupaten Kuningan sangat mendukung penguatan kelembagaan petani seperti Jama’ah Tani Muhammadiyah. Ini sejalan dengan visi kami dalam membangun pertanian yang berkelanjutan, berdaya saing, dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Dian Rachmat Yanuar.

Ia juga berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, Muhammadiyah, perguruan tinggi, dan pelaku usaha dapat terus diperkuat agar produk pertanian Kuningan, termasuk ubi jalar, memiliki nilai tambah dan akses pasar yang lebih luas.

Senada dengan itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kuningan, Ustadz Dadan Rahmatun Ramdhan, menyatakan bahwa Jama’ah Tani Muhammadiyah merupakan wujud nyata dakwah Muhammadiyah yang menyentuh langsung kebutuhan umat.

“Dakwah Muhammadiyah tidak hanya dilakukan melalui mimbar, tetapi juga melalui pemberdayaan ekonomi dan penguatan kemandirian umat. Jama’ah Tani Muhammadiyah menjadi sarana dakwah yang membumi dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.

Ustadz Dadan berharap program Jatam di Kabupaten Kuningan dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun sinergi antara dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian.

Melalui kegiatan panen ubi jalar dan pengukuhan Jama’ah Tani Muhammadiyah ini, diharapkan terbangun kolaborasi yang semakin kuat antara Muhammadiyah, pemerintah daerah, dan berbagai pihak dalam mewujudkan kesejahteraan petani serta ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Kuningan.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Tengah menggelar a....

Suara Muhammadiyah

10 June 2024

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka mendukung program Wajib Pajak, Tax Center Universitas ....

Suara Muhammadiyah

11 March 2025

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi Murtono mengapresiasi pela....

Suara Muhammadiyah

21 September 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah - Untuk menyemerakkan kegiatan Musyawarah Nasional Asosiasi Pengelola As....

Suara Muhammadiyah

30 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal giatkan ....

Suara Muhammadiyah

19 November 2023