YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan Gathering Lansia dan penyerahan dana program lansia atas kerjasama dengan PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Senin (13/10) di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalisasikan program lansia yang ada di cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se Kota Yogyakarta.
Bendahara Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PDM Kota Yogyakarta, Taffaquruddin menyampaikan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah perlu bersinergi dalam membangun program lansia.
Ia juga menambahkan bahwa selama ini banyak yang menganggap bahwa program Day Care itu milik ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah Senior Care milik Muhammadiyah sehingga kesannya terpisah.
“Sebenarnya apapun namanya tidak jadi masalah yang penting jalur koordinasinya jelas dan bisa jalan bersama”, ungkapnya.
Edi Sukoco, Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta menyampaikan, di PDM Kota Yogyakarta terdapat 14 Cabang Muhammadiyah. Ia berharap program-program yang ada di MPKS Wilayah dapat diturunkan ke daerah maupun cabang – cabang yang ada.
”Kami berharap program – program yang ada di MPKS Wilayah dapat direalisasikan di tingkat daerah maupun cabang terutama program lansia. Harapannya, lansia-lansia yang ada di Jogja juga mendapatkan perhatian,” ujarnya.
Edi mengatakan, lansia membutuhkan kegiatan dan perlu perhatian secara psikologis terlebih di DIY jumlah lansianya terbanyak se-Indonesia.
Zainal Arifin menjelaskan, Muhammadiyah sebenarnya sudah lama menggunakan istilah Senior Citizen dalam penyebutan Senior Care akan tetapi MPKS PP menurunkan programnya menjadi Senior Care agar mudah dipahami.
“Kami melihat Senior Care (lansia) ini memiliki banyak potensi karena pengalaman hidupnya bisa dibagikan kepada yang muda, karena di zaman sekarang anak mudanya kurang mengenal sejarah.”
Zainal juga menambahkan, MPKS PWM DIY berusaha fokus dan serius dalam pengembangan program ini salah satunya, bermitra dengan Prof Ryuhei Sano dari Hosei University untuk belajar terkait lansia dan diberi kesempatan untuk mengirimkan 4 kandidat untuk magang dan belajar. "Terkait program lansia yang berada di Jepang serta akan diikutkan sertifikasi nasional yang diadakan oleh pemerintah Jepang," katanya. (Wicak/Nurvi)