CIREBON, Suara Muhammadiyah – Rabu (12/11/2025), Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cirebon melakukan pengukuran arah kiblat untuk pembangunan masjid baru di kawasan Perumahan Rumah Ningrat, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Kegiatan ini merupakan permintaan langsung dari warga setempat yang tengah membangun masjid di kompleks perumahan mereka. Warga berharap arah kiblat masjid bisa diukur dengan tepat agar ibadah di kemudian hari berjalan sesuai tuntunan syariat.
Pengukuran dilakukan oleh Fasilitator MTT PDM Kabupaten Cirebon, Assoc. Prof. Dr. Arief Hidayat Afendi, S.H.I., M.Ag, bersama Ketua MTT PDM Cirebon, Ahmad Lutfi Hidayat, Lc., M.A.
Menurut Arief Hidayat, kegiatan pengukuran arah kiblat ini tidak hanya berorientasi pada kesempurnaan ibadah semata, tetapi juga memiliki makna sosial yang mendalam.
“Urgensi pengukuran arah kiblat tidak sekadar untuk memastikan salat menghadap arah yang benar. Lebih dari itu, ini menjadi ajang mempererat hubungan antarwarga. Prosesnya juga melibatkan banyak pihak, mulai dari warga yang bergotong royong, para ahli falak, hingga tokoh agama setempat,” ujarnya.
Ia menambahkan, momen seperti ini juga menjadi sarana edukasi dan dakwah bil hal bagi Muhammadiyah, karena masyarakat dapat langsung melihat proses ilmiah yang digunakan dalam menentukan arah kiblat dengan metode falak modern.
Dalam proses tersebut, tim MTT PDM Cirebon menggunakan data astronomis terkini. Adapun hasil pengukuran menunjukkan koordinat Lintang Kakbah 21° 25' 20.85" LU, Bujur Kakbah 39° 49' 34.35" BT, dengan hasil azimut kiblat yang disesuaikan berdasarkan posisi lintang dan bujur lokasi masjid di Arjawinangun.
Penggunaan metode ilmiah ini memastikan ketepatan arah kiblat dengan tingkat akurasi tinggi, sekaligus menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam menggabungkan nilai agama dan ilmu pengetahuan.
Selain manfaat teknis dan spiritual, kegiatan ini juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah dalam urusan keagamaan yang bersifat praktis.
“Kami merasa lebih tenang dan yakin setelah arah kiblat masjid ini diukur langsung oleh tim dari Muhammadiyah. Prosesnya terbuka, transparan, dan melibatkan warga,” ungkap salah satu warga Perumahan Rumah Ningrat.
MTT PDM Cirebon berharap, kegiatan ini menjadi contoh bagi masyarakat lain untuk memastikan arah kiblat tempat ibadah dengan metode yang benar.
“Ke depan, kami ingin masyarakat semakin sadar bahwa arah kiblat bukan sekadar simbol arah salat. Ia juga menjadi penegasan identitas, solidaritas, dan kesatuan sosial umat Islam,” kata Ahmad Lutfi Hidayat.
Ia menambahkan, pengukuran arah kiblat dapat menjadi tonggak awal kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah, sekaligus wujud nyata peran persyarikatan dalam membangun harmoni sosial dan spiritual di tengah masyarakat. (Diki Ramadhan/Vivi)


