Muhammadiyah dan NU Bersatu dalam Pengajian Akbar Ahad Pagi di Pekalongan

Publish

3 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
79
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Untuk pertama kalinya, dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), bersatu dalam kegiatan akbar Pengajian Ahad Pagi yang digelar oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekajangan bekerja sama dengan tokoh kedua organisasi tersebut.

Kegiatan yang bertempat di Lapangan Desa Karangdowo, Kedungwuni ini menghadirkan dua mubaligh besar, Prof. Dr. KH. Syam’ani Sya’roni, M.Ag dari Nahdlatul Ulama dan Drs. KH. Mulyono Kastari dari Muhammadiyah. Ribuan jamaah dari kedua ormas memadati lapangan sejak pagi, diawali dengan lantunan sholawat oleh Tim Hadroh Dhuror Desa Karangdowo, menciptakan suasana religius dan penuh kebersamaan. (2/11/2025)

Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Karangdowo, Ir. H. Supriyadi, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.

“Pengajian ini istimewa, karena baru kali ini pengajian dengan dua kiai—dari Muhammadiyah dan NU—bersatu untuk mempererat ukhuwah,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa PRM Karangdowo saat ini belum memiliki Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan masih mengandalkan Gedung Dakwah Muhammadiyah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.

Sementara itu, Ketua PCM Pekajangan, H. Abdul Shomad, SE, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama Karangdowo serta Kepala Desa Karangdowo dan jajarannya atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

“Ukhuwah bukan sekadar konsep. Harus kita laksanakan demi kemajuan bangsa agar tidak terpecah belah. Seandainya Muhammadiyah dan NU bersatu, maka persoalan bangsa akan lebih mudah diselesaikan,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan harapan agar kemesraan dan kebersamaan antara warga Muhammadiyah dan NU ini terus terjaga.

 “Semoga kemesraan ini tidak cepat berlalu. Warga NU mendukung acara ini secara penuh,” ujarnya.

Dalam tausiyah-nya, Drs. KH. Mulyono Kastari, selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah  Kabupaten Pekalongan, mengapresiasi kehadiran Banser dan Kokam dalam kegiatan tersebut sebagai simbol kebersamaan untuk menyongsong Indonesia Emas.

Ia menyampaikan pesan tentang pentingnya perubahan dan kesabaran dalam menghadapi takdir.

“Hidup ini adalah perubahan yang tidak bisa kita elakkan. Maka, carilah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. Jangan suka berkeluh kesah karena hanya akan melemahkan semangat dan tidak mengubah apa pun. Sebaliknya, berbaik sangkalah kepada Allah karena terkadang yang tidak kita harapkan justru lebih baik menurut-Nya,” tuturnya.

Mulyono mengingatkan bahwa setiap manusia tentu menginginkan kehidupan yang bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Namun sering kali, manusia justru lebih mudah mengingat hal-hal yang tidak menyenangkan dibandingkan kenikmatan yang telah Allah berikan. 

“Seperti lampu lalu lintas yang berwarna merah dan hijau, biasanya yang diingat hanya lampu merahnya saja, sementara yang hijau terlupakan. Begitulah manusia, yang sering disampaikan hanyalah keluhan, sedangkan hal-hal baik yang dialami justru jarang diungkapkan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Mulyono menasihati agar umat Islam selalu mengingat kenangan-kenangan indah dan menjauhi kebiasaan berkeluh kesah. Menurutnya, keluh kesah tidak hanya menurunkan semangat, tetapi juga membuat seseorang sulit maju dan berkembang.

“Kalau yang kita ingat adalah hal-hal baik, maka hati akan tenang. Tapi kalau hidup diisi dengan keluhan, maka semangat akan merosot. Rata-rata manusia sepanjang hayatnya suka mengeluh, padahal keluh kesah itu tidak mengubah apa pun—malah menyusahkan diri sendiri,” jelasnya.

Oleh karena itu, Mulyono mengajak jamaah untuk senantiasa khusnudzon (berbaik sangka) kepada Allah SWT. Sebab, tidak semua yang diinginkan manusia akan sesuai dengan kenyataan.

“Terkadang yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Namun yakinlah, Allah SWT selalu mempersiapkan sesuatu yang lebih baik bagi hamba-Nya, sesuai dengan prasangka mereka kepada-Nya,” pungkasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. KH. Syam’ani Sya’roni, M.Ag, yang juga Guru Besar UIN KH. Abdurrahman Wahid, dalam mauidhoh hasanah-nya menegaskan bahwa kegiatan hadroh dalam pengajian ini merupakan bentuk akulturasi seni dan budaya Islam yang patut diapresiasi.

“Hadroh adalah wujud budaya yang bisa menyatukan umat, mengendorkan pikiran yang sumpek, dan mendatangkan semangat beribadah. Semoga ini menjadi tanda kebangkitan umat Islam,” ujarnya.

Ia juga menguraikan tiga bentuk ukhuwah (persaudaraan) yang perlu terus ditumbuhkan:

1.    Ukhuwah Islamiyah – persaudaraan sesama umat Islam, hal ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang dalam praktik ibadahnya sering memberikan lebih dari satu contoh atau cara pelaksanaan. Oleh karena itu, umat Islam tidak seharusnya terpecah hanya karena perbedaan dalam hal-hal yang memiliki dasar dan dalil masing-masing, seperti dalam pelaksanaan qunut, tarawih, atau ijtihad. Setiap perbedaan memiliki argumentasi dan landasan yang kuat. Perbedaan adalah sesuatu yang pasti, namun jika disikapi dengan kesadaran dan saling menghormati, maka tidak akan menimbulkan perselisihan.

2.    Ukhuwah Basyariyah – persaudaraan sesama manusia tanpa memandang agama dan suku, dengan menolong siapa pun yang membutuhkan.

3.    Ukhuwah Wathaniyah – persaudaraan sebangsa dan setanah air, karena perdamaian dan keamanan negara berawal dari kerukunan warganya.

“Muhammadiyah dan NU kui konco, nek ono sing nganggep musuh salah sijine mesti kui setane, iku jenenge setan sing katon, nek ora tonggo, konco, keluargane dewe, yang mengajak kita pada kesesatan atau permusuhan, maka harus kita hindari.” tegas Prof. Syam’ani disambut tepuk tangan jamaah.

“Mudah-mudahan acara ini menjadi titik awal meningkatnya ukhuwah dan kebersamaan antara warga Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Kabupaten Pekalongan,” tutupnya.

Kegiatan pengajian akbar ini diakhiri dengan doa bersama untuk mempererat persaudaraan antarumat Islam serta keberkahan bagi bangsa dan negara. (Shofani MPI)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

INDRAMAYU, Suara Muhammadiyah - Putaran kedua kegiatan Aksi Bergizi Sehat Berkemajuan sudah dim....

Suara Muhammadiyah

10 November 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Irwan Akib mengajak kepada ....

Suara Muhammadiyah

19 October 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kehadiran SM Tower and Convention Yogyakarta menjadi salah sa....

Suara Muhammadiyah

6 September 2023

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Ranting harus hidup berdampingan dengan warga masyarakat sekitar dan s....

Suara Muhammadiyah

27 January 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta siap membuka Program Magist....

Suara Muhammadiyah

20 January 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah