Muhammadiyah dan Perlis, Pasak Kekuatan Islam Asia Tenggara

Publish

25 September 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
266
Pertemuan Muhammadiyah dengan Negeri Perlis

Pertemuan Muhammadiyah dengan Negeri Perlis

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi menyambut dengan hangat kunjungan Negeri Perlis di Sekar Kedaton Yogyakarta, Ahad (24/9). Dalam kesempatan itu, Haedar mengucapkan terima kasih kepada Negeri Perlis atas peran penting dalam usaha mendirikan Kampus Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).

Pendirian kampus ini menjadi salah satu langkah positif dalam rangka mengaktualisasikan misi internasionalisasi gerakan Muhammadiyah. “Sokongan mereka yang besarlah yang memungkinkan UMAM dapat berdiri dengan kokoh,” ujarnya.

Lebih lanjut, Haedar juga menyampaikan bahwa eksistensi Muhammadiyah dan Negeri Perlis menjadi manifestasi dari model pemahaman agama Islam yang bersifat inovatif. Dirinya juga menegaskan jika agama Islam harus diinterpretasikan dengan cara transparan, modern, dan relevan sesuai dengan zamannya.

“Muhammadiyah dan Negeri Perlis harus menjadi kekuatan Islam yang lahir di Asia Tenggara yang dapat mengenalkan Islam yang mendamaikan. Kita bisa bergandengan tangan mengenalkan Islam yang mencerahkan semesta,” tuturnya.

Di sisi lain, Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini juga menyigi hal ihwal relevansinya dalam misi memperat tautan antara Muhammadiyah dengan Negeri Perlis. Haedar mengatakan bahwa krusial bagi jajaran elit Muhammadiyah dan Perlis untuk membangun jembatan antara generasi muda keduanya. Ini tidak lain untuk memperkokoh ikatan persaudaraan (ukhuwah) dalam tempo jangka panjang.

“Kita harus membangun hubungan antar generasi muda di antara Muhammadiyah dan Perlis. Kita harus menjadi wasilah atau jembatan agar hubungan ini makin erat di masa depan,” ucapnya.

Haedar menekankan bahwa persoalan khilafiyah tidak harus menjadi titik perpecahan. Muhammadiyah memegang pemahaman kuntum khair ummah, yang menekankan pentingnya menjadi umat terbaik yang menebar manfaat bukan mafsadat. Selain itu, Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang adaptif terhadap local wisdom (kearifan lokal), tetapi tetap teguh dalam memegang nilai-nilai agama.

Terakhir, Haedar Nashir berharap agar hubungan yang baik antara Muhammadiyah dan Negeri Perlis akan terus berkembang. Ini adalah langkah penting dalam menjadikan Islam di Asia Tenggara sebagai kekuatan yang mencerahkan dan mendamaikan. (ppmuh/cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Kado Milad ke-111, untuk Masyarakat Riau dan Semesta PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Milad Muhammad....

Suara Muhammadiyah

23 November 2023

Berita

PONTIANAK, Suara Muhammadiyah - Muhammadiyah secara konsisten memperjuangkan nilai-nilai gerakan Isl....

Suara Muhammadiyah

13 January 2024

Berita

MADIUN, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad), Prof Dr Sofyan Anif men....

Suara Muhammadiyah

13 September 2023

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Tahun 2024, Pembangunan UMSU Tower dimulai. UMSU Tower setinggi 17 tingk....

Suara Muhammadiyah

2 January 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dalam Dialog Terbuka Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Preside....

Suara Muhammadiyah

22 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah