PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Guna membangun kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan kampus dengan cara memotret potensi dan sumber-sumber pembangunan serta menetapkan arah kebijakan umum pembangunan dan anggaran Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Tahun Anggaran 2025/2026, melalui Biro Keuangan dan Aset (BKA) Umri menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Umri, pada Jumat (20/6/2025), bertempat di Auditorium Kampus Utama Umri.
Kegiatan ini dihadiri Rektor Umri beserta jajaran Wakil Rektor, Badan Pembina Harian (BPH), Direktur Direktorat, Kepala Biro, Pimpinan Lembaga, Unit dan Kantor, serta Dekan dan Wakil Dekan Fakultas, Kepala Program Studi di lingkungan Umri.
Musrenbang dibuka secara resmi oleh Ketua BPH Umri Prof Dr M Nazir MA., yang dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas pokok Perguruan Tinggi Muhammadiyah dalam mewujudkan pendidikan Islam yang berkemajuan, sekaligus melaksanakan tugas tambahan dan pengembangan institusi.
“Kita tidak hanya memikirkan kemajuan Umri atau Riau semata, tetapi juga kemajuan semesta. Musrenbang ini menjadi upaya merancang masa depan yang terarah dan progresif,” ujar Prof Nazir.
Ia juga mengingatkan seluruh sivitas akademika Umri agar meningkatkan kepedulian terhadap institusi, karena hal tersebut sangat berkaitan dengan peningkatan kinerja universitas.
“Mampu itu spirit, dan mau itu kinerja. Kita harus memastikan bahwa tidak ada satu unsur pun yang mundur ke belakang,” tambahnya.
Direktur Akademik Dr Jupendri, tampil sebagai moderator dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa Musrenbang merupakan wadah untuk merangkum berbagai aspirasi yang kemudian akan dirumuskan menjadi rencana strategis yang memiliki skala prioritas.
“Perencanaan pembangunan ke depan mengacu pada capaian akhir Rencana Strategis (Renstra) Umri yaitu menuju internasionalisasi dan peningkatan mutu global,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA., dalam pemaparannya menekankan pentingnya sistem keuangan yang berdampak melalui pendekatan Budgeting Based on Impact (BBOI). Ia menyampaikan bahwa arah pembahasan utama dalam Musrenbang tahun ini adalah penentuan strategi pengalokasian anggaran universitas untuk satu tahun ke depan secara lebih efektif dan efisien.
“Budgeting yang berdampak adalah salah satu pendekatan penganggaran yang mengedepankan outcome-nya. Setiap program yang dirancang harus menghasilkan dampak yang nyata dan terukur,” ujar Dr Saidul Amin.
Ia menambahkan bahwa budgeting berdampak harus sejalan dengan tujuan universitas dalam meningkatkan kualitas, akuntabilitas, dan efisiensi keuangan.
Rektor juga menjelaskan tahapan kerja dari pendekatan BBOI, diantaranya; Define Objectives menetapkan program dan tujuan yang jelas serta pragmatism, Identifikasi Aktivitas yaitu menentukan aktivitas yang akan dibangun dan dikaitkan dengan hasil yang diharapkan, Sumber Daya yaitu mengalokasikan sumber daya yang terikat dengan target capaian, Monitoring dan Evaluasi (Monev) yaitu mengawasi pelaksanaan program secara berkala, dan terakhir Improvisasi dan Inovasi yakni meningkatkan program melalui inovasi berkelanjutan.
“Dengan menerapkan BBOI, kita berharap dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, memperkuat akuntabilitas, memperkaya transparansi, meningkatkan pelayanan, dan mendorong inovasi serta efisiensi di lingkungan Umri,” tegas Dr Saidul Amin.
Musrenbang ini menjadi momen penting bagi Umri untuk menyatukan visi, memperkuat komitmen, dan menyusun langkah strategis menuju pencapaian akreditasi unggul dan internasionalisasi universitas. (Syae)