BLORA, Suara Muhammadiyah – Dalam semangat ibadah dan kepedulian sosial, Lazismu dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Blora menggelar Tabligh Akbar RendangMu yang dirangkai dengan Pelepasan Jamaah Haji Muhammadiyah. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 3 Mei 2025, di Gedung Muhammadiyah Kabupaten Blora.
Acara digelar dengan khidmat dan penuh kebersamaan. Hadir para pimpinan persyarikatan, tokoh masyarakat, Ortom, serta simpatisan Muhammadiyah. Ketua PDM Kabupaten Blora, M Saifuddin, MPd mengungkapkan rasa syukur atas dinamika dakwah yang semakin kuat.
“Dalam sepekan ini, PDM Blora kedatangan tamu PWM Jawa Tengah. Dan hari ini, hadir pula Ustaz Ikhwanushoffa dari Lazismu Provinsi. Ini kebanggaan kita bersama,” ucapnya.
Ia melaporkan bahwa jumlah jamaah haji dari Muhammadiyah Blora tahun ini sebanyak 59 orang, termasuk dirinya. “Jamaah kita tergabung dalam kloter 57 bersama Kabupaten Rembang. Saya sendiri mendapat amanah sebagai petugas haji dari Bupati Blora, bertugas di kloter 59 untuk jamaah dari Sragen,” jelasnya.
Ia menyampaikan pesan dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah kepada para jamaah haji. “Bekal keikhlasan harus dijaga. Dan jangan pernah merasa semua bisa dilakukan sendiri. Ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga spiritual,” pesannya.
Manajer Lazismu Blora, Farid Budiman, ST, juga menyampaikan capaian penting lembaganya. “Dulu Lazismu Blora belum dikenal. Kini, dua tahun berturut-turut, kami menjadi Lazismu terbaik se-Jawa Tengah,” tuturnya penuh syukur.
Ia menjelaskan makna di balik program RendangMu, daging kurban yang diolah menjadi rendang kaleng oleh Muhammadiyah. “Inilah bentuk ikhtiar ke depan. Lazismu tak hanya hadir saat Idul Adha, tapi juga saat masyarakat membutuhkan pangan dalam kondisi darurat,” ungkapnya.
Dalam Mau’idhoh Hasanah, Ikhwanushoffa, SPd., Manajer Lazismu Jawa Tengah, menyampaikan pesan mendalam tentang makna ibadah yang utuh. “InsyaaAllah, haji adalah ibadah yang paripurna. Tapi jangan lupa, zakat juga bagian dari kesempurnaan itu,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menunaikan zakat mal, bukan hanya zakat fitrah yang sering dianggap cukup. “Jamaah haji seharusnya memahami dan menuntaskan kewajiban zakat sebelum berangkat. Ini ibadah yang saling menguatkan,” tegasnya.
Pesan spiritual disampaikan dengan mengutip KH. Ahmad Dahlan. “Ibadah sosialmu harus lebih tinggi dari ibadah personalmu. Kita tidak boleh hanya saleh secara pribadi, tapi juga harus bermanfaat secara sosial,” ucapnya.
Tabligh Akbar ini menjadi ruang refleksi bahwa ibadah bukanlah semata-mata tentang kesalehan ritual, tapi juga tentang kesalehan sosial. Muhammadiyah Blora terus menegaskan komitmen untuk hadir melayani umat, dengan hati, dengan amal, dan dengan inovasi. (Gun)